Namun pada Selasa (17/12/2024) malam hingga Rabu (18/12/2024), situasi semakin parah dengan tanah retak yang semakin luas dan amblas di banyak titik.
"Sekarang parah sekali. Tanahnya itu retak-retak dan seperti hanyut longsor," ungkap Sarkun.
Akibat kondisi ini, seluruh rumah di RT 18 tidak dapat ditempati, karena jalan desa dan lokasi permukiman sudah mengalami retakan dan amblas.
"Satu rumah di atas sekarang kondisinya sudah miring," tambahnya.
Menanggapi situasi darurat ini, pemerintah daerah bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek telah mendirikan posko terpadu di lapangan Desa Ngrandu.
Baca juga: Banjir Merendam Trenggalek, Jalan Raya Tampak seperti Aliran Sungai
Di lokasi tersebut, tenda berukuran besar didirikan untuk menampung warga yang mengungsi, dilengkapi dengan fasilitas seperti lampu penerang, jaringan internet, layanan medis, serta dapur umum.
"Kami imbau kepada masyarakat agar tetap waspada, karena cuaca masih sering hujan dan kondisi tanah di titik lokasi masih labil," tegas Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Triadi Atmono, di lokasi pengungsian.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang