Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Rendam Sejumlah Wilayah di Sidoarjo, Ketinggian Air di Wilayah Terparah 50 Sentimeter

Kompas.com, 16 Desember 2024, 15:24 WIB
Izzatun Najibah,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah wilayah di Kabupaten Sidoarjo terendam banjir akibat luberan air sungai dan air rob. 

BPBD Sidoarjo melaporkan, beberapa titik di Sidoarjo yang teredam banjir hingga Senin (16/12/2024) di antaranya Desa Bluru, Sekadangan, Boro, Ngaban, Sumorame dan Kalitengah. 

“Terparah di Tanggulangin dan Candi ini, kecamatan lain normal,” kata Moch Solichan, Kabid Kedaruratan, Logistik, Rehabilitasi dan Rekonstruksi kepada Kompas.com. 

Pantauan Kompas.com di lapangan, ketinggian banjir di Desa Boro Kecamatan Candi dan Desa Ngaban Kecamatan Tanggulangin mencapai 50 sentimeter. 

“Total warga terdampak di Ngaban itu 1.627 warga dan Boro 1.601 warga, tapi ini masih kami asesmen,” tuturnya. 

Baca juga: Penyebab Banjir Parah di Desa Ngaban dan Desa Boro Sidoarjo

Sementara itu, banjir di Desa Sumorame, Desa Kalipecabena, Desa Sugihwaras, Desa Bulusidokare, Desa Sidoklumpuk, Desa Rangkah Kidul, rata-rata memiliki ketinggian air sekitar 20-40 sentimeter. 

Solichan mengungkapkan, banjir di kawasan Tanggulangin dan Candi tersebut diakibatkan dari luapan air sungai, penumpukan eceng gondok, dan air rob. 

Hal itu juga berlaku di Kecamatan Buduran karena intensitas hujan tinggi dan dampak air rob mencapai 130 sentimeter. 

“Ketinggiannya hari ini 130 sentimeter. Mau enggak mau menunggu pasang surut air laut di situ,” ujarnya. 

Tahun sebelumnya, tiga desa di Kecamatan Tanggulangin yang menjadi langganan banjir Desa Banjarpanji, Desa Kedungbanteng, dan Desa Banjarasri. 

“Tahun kemarin ada 1.000 rumah di sempadan sungai sudah dilebarkan sehingga volumenya berkurang. Tahun ini di tiga desa itu belum ada tanda-tanda banjir,” terangnya.

Sebelumnya, banjir parah merendam wilayah Kecamatan Taman, Tarik, Buduran, dan Waru. Namun, Solichan menyebut saat ini banjir di wilayah tersebut sudah surut. 

“Kalau di Waru, Krian, Taman dampaknya terkait dengan menumpuknya eceng gondok di sungai tapi kemarin sudah dinormalisasikan untuk memperlancar aliran,” ucapnya.

Baca juga: Banjir Parah, Aktivitas Warga Desa Ngaban dan Boro di Sidoarjo Lumpuh

BPBD Sidoarjo telah menyalurkan sejumlah bantuan logistik kepada warga yang terdampak, yaitu makanan, terpal, dan karung.

“Sekarang teman-teman lagi asesmen kalau memang dibutuhkan harus bikin tenda darurat untuk pengungsian maka kita diskusikan. Tapi terus terang sekarang belum ada warga perlu tenda darurat untuk pengusian,” ujar Solichan. 

Pria yang akrab disapa Cak Kan tersebut memastikan bahwa BPBD Sidoarjo belum menerima adanya laporan korban jiwa.

“Nihil korban. Kami masih mendata warga yang sepuh (lansia),” pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Gerai Koperasi Merah Putih Dibangun di Lahan Produktif, Aktivis Lingkungan Bersuara
Gerai Koperasi Merah Putih Dibangun di Lahan Produktif, Aktivis Lingkungan Bersuara
Surabaya
Maling Sapi Tewas Ditembak Aparat di Bangkalan
Maling Sapi Tewas Ditembak Aparat di Bangkalan
Surabaya
Posko Bangkalan Berbagi Segera Kirim Seragam Sekolah, Baju Baru hingga Sembako untuk Bencana Aceh
Posko Bangkalan Berbagi Segera Kirim Seragam Sekolah, Baju Baru hingga Sembako untuk Bencana Aceh
Surabaya
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Surabaya
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Surabaya
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Surabaya
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Surabaya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau