Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Warga Jombang Masih Mengungsi akibat Banjir, Polisi Hadirkan Badut untuk Hibur Anak-anak

Kompas.com, 13 Desember 2024, 19:00 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Andi Hartik

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Banjir yang melanda dua perkampungan di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, belum surut hingga Jumat (13/12/2024).

Seperti diketahui, sejak Sabtu (7/12/2024) akhir pekan lalu, banjir melanda Dusun Beluk, Desa Jombok, serta Dusun Kedondong, Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang.

Karena banjir masih mengenangi perkampungan dan rumah, ratusan warga masih bertahan untuk tinggal di tempat pengungsian.

Pantauan Kompas.com, Jumat (13/12/2024), posko pengungsian yang berada di Kantor Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben, masih ramai dengan keberadaan para pengungsi.

Baca juga: Tak Hanya Curah Hujan Tinggi, Ada Faktor Lain Penyebab Banjir di Jombang

Para pengungsi menempati aula kantor desa, serta beberapa ruangan yang berada di lingkungan kantor desa.

Suasana pengungsian juga cukup ramai dengan hilir mudik para pengungsi yang keluar masuk lingkungan kantor desa, maupun keluar masuknya relawan maupun donatur korban banjir.

Di tengah hilir mudik relawan maupun donatur di posko pengungsian, datang beberapa orang berseragam polisi.

Rombongan polisi dari Satuan Lalu Lintas Polres Jombang itu membawa karakter badut yang diminta untuk menghibur anak-anak pengungsi.

Baca juga: Tak Hanya Curah Hujan Tinggi, Ada Faktor Lain Penyebab Banjir di Jombang

Setelah berkoordinasi dengan kepala Desa Blimbing dan penanggung jawab posko pengungsian, dua badut yang dihadirkan polisi mengajak anak-anak pengungsi bermain.

Suasana seru penuh canda dan tawa terdengar nyaring, saat para badut dan beberapa polisi wanita (Polwan) mengajak anak-anak pengungsi bermain bersama.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Jombang Iptu Rita Puspitasari mengatakan, pihaknya sengaja menghadirkan badut dan mengajak anak-anak bermain untuk menghibur mereka selama di pengungsian.

Menurut dia, tinggal di pengungsian selama beberapa hari, sangat mempengaruhi kondisi psikis, sehingga perlu dilakukan trauma healing kepada anak-anak.

"Ini dalam rangka menghibur anak-anak pengungsi agar mereka tidak jenuh atau kehilangan keceriaannya karena tinggal di pengungsian," kata Rita di posko pengungsian korban banjir di Kantor Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben.

Dia menambahkan, selain membantu upaya trauma healing untuk anak-anak pengungsi, pihaknya juga menyerahkan bantuan untuk pengungsi banjir.

Bantuan yang diberikan, antara lain sembako, air mineral, serta berbagai kebutuhan untuk anak-anak pengungsi.

Halaman:


Terkini Lainnya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau