Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sakit Hati, Pria di Probolinggo Rampok Butik Pujaan Hati Berbekal Pistol Mainan

Kompas.com, 13 Desember 2024, 17:34 WIB
Ahmad Faisol,
Andi Hartik

Tim Redaksi

 

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Seorang pria di Kota Probolinggo, Jawa Timur, merampok butik milik pujaan hatinya karena sakit hati pujaan hatinya itu berubah sikap.

Dalam menjalankan aksinya, pria itu menggunakan pistol mainan.

Kasat Reskrim Polres Probolinggo Kota AKP Didik Riyanto mengatakan, perampokan itu terjadi pada Rabu (11/12/24) pukul 14.30 WIB.

Pelaku berinisial HYS (68) dan korban berinisial M (68). Perampokan terjadi di Butik Silvia milik M yang berlokasi di Jalan Brigjen Katamso nomor 36 Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.

Baca juga: Mobil Tim Persewangi Kecelakaan di Tol Pasuruan-Probolinggo, Pelatih Tewas

Perampokan ini sempat viral di media sosial.

"Benar terjadi perampokan di Butik Silvia milik korban M. Alhamdulillah, kami menangkap pelaku dalam waktu sehari setelah kejadian di rumahnya, di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo," kata Didik, Jumat (13/12/2024).

Didik menyampaikan, saat mengamankan HYS, polisi menyita barang bukti berupa satu unit sepeda motor Honda Vario merah yang digunakan pelaku untuk melancarkan aksinya, korek api yang menyerupai pistol, dan kain penutup kepala berwarna abu-abu kombinasi hitam.

"Setelah kejadian, tim kami dengan cepat melakukan penyidikan, dan alhamdulillah mengamankan tersangka beserta barang bukti di rumahnya," tambah Didik.

Baca juga: Korupsi Pengadaan Tanah Tol Probolinggo-Banyuwangi, Kejari Situbondo Tetapkan 2 Tersangka

Kejadian ini bermula ketika HYS merencanakan perampokan pada Rabu (11/12/2024) dengan mempersiapkan semua perlengkapan yang diperlukan.

Setelah itu, pelaku meminjam sepeda motor Vario merah milik pegawai kakaknya, berkeliling kota, dan berhenti di sekitar Jalan Pahlawan untuk memakai penutup wajah sebelum menuju butik korban.

“Sesampainya di butik, HYS langsung mengancam dua pegawai dengan senjata api mainan dan memerintahkan mereka untuk memanggil pemilik butik. Setelah dipanggil, M (pemilik butik) memberikan uang yang ada di kasir kepada HYS,” jelas Didik.

Nah, ketika dua pegawai yang ditakut-takuti oleh HYS berhasil melarikan diri, mereka berteriak meminta pertolongan dari warga sekitar, yang membuat pelaku panik dan berusaha melarikan diri.

“Dalam kepanikannya, HYS ingin meninggalkan uang yang telah diterimanya dari M. Ia sempat jatuh dua kali karena panik, tetapi berhasil melarikan diri dengan menakut-nakuti warga menggunakan senjata api mainan,” ungkapnya.

Dari pengakuannya, HYS merasa sakit hati kepada M yang sebelumnya bersikap baik, namun belakangan ini tampak sombong dan cuek. Hal itu membuat HYS merasa kesal.

“Menurut pengakuan HYS, mereka saling mengagumi satu sama lain. Namun, perubahan sikap M membuat HYS kesal dan berniat memberikan shock therapy kepada M, tanpa maksud mencuri,” terang Didik.

HYS terancam dijerat dengan Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau