PASURUAN, KOMPAS.com - Kecelakaan kereta api dan minibus terjadi di pelintasan Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Mobil Xenia terpental sejauh 30 meter usai tertabrak kereta api Sri Tanjung.
Beruntung, pengendara selamat dan tidak terluka sedikit pun.
Kecelakaan tersebut terjadi di pelintasan rel di KM 68+1/2 JPL Desa Kedungbako, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (11/12/2024).
Baca juga: Jelang Libur Natal, KAI Jember Pakai KA Eksekutif Stainless Steel Generasi I
Salah satu saksi, Abdul Bakir, menceritakan kejadian itu berawal saat Xenia bernomor polisi L 1687 IY yang dikemudikan Panuju Kusriantoro hendak masuk ke kampung Kedungbako.
Saat melintas, mobil mengalami macet dan mesin mati. Warga yang mengetahuinya langsung meminta pengemudi untuk keluar dari mobilnya.
"Tidak lama usai sopir keluar, kereta langsung menyantap dari timur," terangnya.
Setelah tertabrak, kondisi Xenia pun mengalami rusak berat.
Kereta Sri Tanjung yang melaju dari arah Probolinggo menuju Surabaya itu menyeret Xenia hingga 30 meter. Xenia pun terhenti setelah keluar dari jalur rel kereta api.
"Untung sopirnya keluar duluan. Akhirnya selamat," katanya.
Dari pantauan Kompas.com, petugas dari Satuan Lalu Lintas Polres Pasuruan Kota masih melakukan penyelidikan kejadian tersebut.
Selain itu, petugas juga mengatur jalur kendaraan lalu lintas yang macet, karena banyak pengendara yang mengurangi laju kendaraan karena penasaran.
Sementara itu, Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro mengatakan bahwa akibat dari insiden tersebut KA Sritanjung sempat berhenti untuk dilakukan pemeriksaan lokomotif.
Dia menyebut adanya kerusakan pada lokomotif. Dia menyebut KA Sritanjung dijalankan dengan kecepatan terbatas menuju Stasiun Pasuruan untuk kemudian dilakukan perbaikan lokomotif.
"KAI Daop 9 Jember menyesalkan masih adanya insiden yang disebabkan karena kelalaian saat melintas jalur kereta api. Jangan terburu-buru, pastikan aman bebelum melintasi rel kereta api dengan berhenti sejenak, tengok kanan dan kiri serta memastikan tidak ada kereta yang mendekat,” tutup Cahyo.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang