Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekonstruksi Lansia Bunuh Adik dan Keponakan di Surabaya: Tak Ada Cekcok, Pelaku Sakit Hati

Kompas.com, 6 Desember 2024, 06:53 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Polisi menggelar rekonstruksi pembunuhan yang dilakukan oleh Andy Surotrinoto Anggono (68) terhadap adik dan keponakannya di Jalan Putat Indah Timur, Sukomanunggal, Surabaya.

Kapolsek Sukomanunggal, Zainur Rofiq, mengatakan bahwa rekonstruksi pembunuhan tersebut memperagakan 31 adegan. Menurutnya, tidak ada hal baru yang ditemukan.

"Jumlahnya ada 31 adegan dalam rekonstruksi itu. Iya, sama seperti pra-rekonstruksi sebelumnya ada 31 adegan, artinya tidak ada temuan baru," kata Zainur, usai rekonstruksi, Kamis (5/12/2024).

Baca juga: Lansia Bunuh Adik dan Ponakan di Surabaya, Motifnya Diduga Ingin Kuasai Harta Korban

Pelaku, Andy, tampak mengenakan kaus oranye selama reka adegan berlangsung.  Aparat kepolisian melepaskan borgol tersangka ketika memulai rekonstruksi di rumah tersebut.

Zainur mengungkapkan bahwa tidak ada adegan cekcok antara pelaku dengan adik kandungnya, Sundari Hartatik (60).

Namun, menurut dia, tersangka sakit hati karena ucapan sebelum hari kejadian.

"Sesuai dengan yang saya sampaikan kemarin, bahwa dalam rekonstruksi (pembunuhan) itu tidak ada cekcok. Tapi dulunya dia (tersangka) sakit hati karena diejek," ujarnya.

Selanjutnya, tersangka memeragakan memegang pisau dengan posisi membelakangi korban yang sedang duduk.

Ketika itu, bercak darah bekas Sundari terlihat masih menempel di dinding.

"Jadi sesuai dengan rekonstruksi adegan kelima, korban Sundari ini digorok dari belakang, dibekap, lalu digorok," jelasnya.

Kemudian, saksi Agus Tjahjono Anggono mendengar teriakan Sundari saat berada di teras rumah.

Dia bersama korban lain, Cynthia Kartika Tjandra (34), berusaha menghentikan tindakan tersangka.

"Lalu keponakannya itu (Cynthia) berusaha melerai (tersangka dengan Sundari) juga. Karena sudah sakit hati, dijadikan sasaran juga oleh tersangka," ujarnya.

Saat reka adegan kesembilan, Cynthia berusaha memegang tangan tersangka yang masih membawa pisau. Namun, tenaga korban kalah, akhirnya pelaku juga menikamnya.

"(Luka) yang ibu (Sundari) itu di leher. Keponakan (Cynthia) ada 8 titik tusukan, dada ada 2, belakang kepala 2 sebelah telinga, di kepala belakang 2, dan ada sayatan di tangan kanan-kiri," tutupnya.

Baca juga: Lansia Bunuh Kakak dan Ponakan, Keluarga Minta Pasal Pembunuhan Berencana

Halaman:


Terkini Lainnya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau