SURABAYA, KOMPAS.com - Andy Surotrinoto Anggono (68) yang membunuh adik dan keponakannya di Surabaya, Jawa Timur (Jatim) diduga ingin menguasai rumah yang sudah dihibahkan.
Diketahui, tragedi tersebut dilakukan oleh Andy terhadap adik kandungnya, Sundari Hartatik (60), dan ponakannya, Cynthia Kartika Tjandra (34), di Jalan Putat Indah Timur, pada Kamis (14/11/2024) lalu.
Suami korban, Dedy Nugroho, menyebut pengakuan pelaku terkait pembagian warisan tidak sepenuhnya benar. Sebab, rumah yang dimaksud sudah dihibahkan kepada mertuanya, Sundari.
Baca juga: Lansia Bunuh Kakak dan Ponakan, Keluarga Minta Pasal Pembunuhan Berencana
"Kalau masalah warisan, 2012 itu bukan hanya pembagian tapi dihibahkan dan rumah itu sudah atas nama Bu Sundari," kata Dedy, ketika ditemui di Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Rabu (4/12/2024).
Dedy juga menyayangkan sikap tersangka yang tidak langsung protes selama pembagian rumah warisan berlangsung. Sedangkan, baru pelaku merasa tidak puas beberapa bulan belakangan.
"Pada saat itu orangtua Bu Sundari masih hidup, seharusnya kalau protes ya pada saat (pembagian rumah warisan) itu. Sekarang sudah enggak ada semua baru protes," ujarnya.
Selain itu, kata Dedy, Sundari juga telah memberikan sejumlah uang kepada lima saudaranya pada 2022 silam. Bahkan, pelaku juga menerima kompensasi tersebut dari mertuanya.
Dengan demikian, Dedy menganggap tersangka merasa iri dengan keputusan menghibahkan rumah. Tak hanya itu, pelaku juga ingin menguasai harta Sundari.
"Pelaku ini menurut saya ada rasa iri atau bagaimana, ingin memiliki keseluruhan dari pemberian orang tuanya. Tapi sudah diberi kompensasi juga, sejak tahun 2022 kemarin," ucapnya.
Lebih lanjut, Dedy mengungkapkan, Sundari juga sudah berniat kembali memberi uang kepada saudaranya. Namun, pelaku membunuh mertuanya dan istrinya ketika kejadian.
Diberitakan sebelumnya, Ketua RW setempat, Susanto, mengatakan mendapatkan informasi terkait tragedi pembacokan dari salah satu warganya yang tak sengaja melintas, sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca juga: Kasus Pembunuhan di Surabaya, Ibu Rumah Tangga Ditemukan Tewas dengan Luka di Kepala
"Ketika itu saya ada rapat sama warga, terus warga lain datang katanya ada yang bertengkar. Terus saya langsung ke sini," kata Susanto, saat ditemui di lokasi, Kamis (14/11/2024).
Susanto mengungkapkan, pembacokan tersebut diduga dilakukan seorang pria berinisial Andy kepada adik kandungnya, Sundari, dan Chyntia, anak perempuan korban, di sekitar rumah.
"Informasinya semenjak Sundari dan Chyntia datang sudah cekcok. Terus kayanya pelaku ini membacok di ruangan tengah, soalnya masih ada banyak bekas darahnya," jelasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang