Editor
“SD sampai SMA di Tanjung Balai Karimuns aja. Lulus SMA daftar di Brawijaya sama Trunojoyo (Bangkalan), dan diterima yang di Trunojoyo,” ujar Darto mewakili pihak keluarga.
Baca juga: Mahasiswa Pembakar Pacar di Bangkalan Dikeluarkan dari Kampusnya
Keluarga EJ belum genap 1 tahun kembali pindah alamat ke Desa Purworejo. EJ kuliah di Fakultas Peertania di Bangkalan.
Sementara sang ibu bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Jakarta dan sang ayah bekerja sebagau buruh tani.
Menurut Darto, pasangan suami istri tersebut memiliki cita-cita agar anaknya kuliah hingga menjadi sarjana.
Bahkan sejak anaknya kuliah, Z semakin rajin bekerja dan hasil kerja serabutan, sebagian besar hasilnya dikirim ke anaknya. Sementara sisanya untuk keperluan sendiri.
“Misalnya seminggu dia dapat Rp 400.000 atau Rp 500.000, dia hanya ambil Rp 100.000 saja. Sebagian besar langsung dikirim ke anaknya,” ungkap Sudarto.
Saat jenazaj EJ dimakamkan, sang ibu dalam perjalanan dari Jakarta. Darti mengatakan, harapan Z dan SR pupus untuk melihat anaknya menjadi sarjana.
Baca juga: Mayat Wanita Dilalap Api Ternyata Mahasiswi UTM Bangkalan yang Dibakar Pacarnya
Kini keluarga hanya berharap tersangka dihukum seberat-beratnya.
“Keluarga berharap pasalnya dikembangkan menjadi 340 KUHP (pembunuhan berencana). Pelaku dijatuhi hukuman yang setimpal, tegasnya.
Sebelumnya polisi menjerat tersangka dengan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, dengan ancaman pidana penjara selama 15 tahun.
Sementara ancaman pidana untuk pasal 340 adalah penjara paling lama 20 tahun, atau pidana seumur hidup, bahkan hukuman mati.
Diberitakan sebelumnya, EJ dibunuh oleh kekasihnya karena menolak saat diminta untuk mengugurkan janinnya. Mereka berdua menjalin hubungan asmara sejak Mei 2024.
“Soalnya si cewek lagi hamil, minta digugurkan. Mau dibawa pijet ke Desa Lantek Barat (Kecamatan Galis). Cekcok di atas sepeda motor mulai dari perjalanan di Tanah Merah,” kata pelaku di hadapan Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya.
Baca juga: Mayat Wanita Dilalap Api di Pemotongan Kayu Bangkalan, Awalnya Dikira Kebakaran
Pelaku mengatakan korban mengancam akan melaporkan kepada pihak berwajib apabila tidak bertanggung jawab atas kehamilannya.
Situasi itu membuat pelaku panik hingga tega menghabisi nyawa korban. dengan senjata tajam yang ia bawa.