Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rawon Garuda Kediri, Sensasi Kuah Hitam Pedas yang Selalu Diburu Pembeli

Kompas.com, 2 Desember 2024, 11:11 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Rawon merupakan salah satu kuliner dengan citarasa khas yang mempunyai tempat di lidah masyarakat Indonesia, termasuk warga Kediri, Jawa Timur.

Masakan berbentuk kuah dengan ciri khas warna hitam ini berbahan utama daging sapi. Bumbunya menggunakan paduan aneka rempah-rempah. Sedangkan warna hitam sebagai ciri utamanya berasal dari biji kluwek.

Kluwek sendiri adalah biji dari buah pohon kepayang atau juga ada yang menyebutnya pohon pucung yang direbus lalu diperam dalam tanah sekitar sebulan lamanya.

Di Kediri, terdapat sejumlah warung yang menjajakan rawon. Salah satunya adalah Rawon Garuda yang ada di Jalan Yos Sudarso, tepatnya sebelum Klenteng Tjoe Hwie Kiong, Kota Kediri.

Baca juga: Mencicipi Tepo Tahu, Panganan Lawas yang Original dari Magetan

Rawon Garuda ini mempunyai citarasa pedas dengan aroma bumbu yang nendang. Kekhasan lainnya adalah kuahnya yang tidak begitu kental.

Penyajiannya kerap dibarengi dengan topping tauge segar dan taburan bawang goreng.

Tak lupa juga sambal sebagai pendorong sensasi pedasnya. Untuk harga, dengan kualitas rasanya yang relatif terjangkau, hanya Rp 19.000 setiap porsinya.

Selain daging, juga ada pilihan lauk lainnya. Di antaranya, kerupuk dan perkedel yang terbuat dari kentang murni.

Sedangkan pilihan minuman mulai dari es jeruk, es teh, hingga es sari kedelai.

Warungnya yang berada di pinggir jalan ini tidak beroperasi setiap hari. Hanya Selasa-Minggu saja.

Baca juga: Menikmati Vinyl dan Kopi, Perpaduan Unik Listening Space di Semarang

Itu pun hanya empat jam lamanya, yaitu mulai pukul 06:00 WIB sampai 10:00 WIB.

Meski hanya empat jam, pembelinya tidak pernah sepi. Setiap hari, pembeli selalu berjubel mengantre. Kebanyakan adalah para pelanggan lamanya.

“Rawon di sini itu khas kuah encer pedas dan dagingnya empuk. Itu bedanya dengan rawon di tempat lain,” ujar Rudi, seorang pengunjung saat ditemui Kompas.com, Minggu (24/11/2024).

Selain kualitas rasa masakan yang enak, suasana di warungnya cukup terasa atmosfer pelayanan yang prima. 

Pengunjung memadati warung rawon Garuda di Jalan Yos Sudarso sebelum Klenteng Tjoe Hwie Kiong Kota Kediri, Jawa Timur, akhir Nopember 2024.KOMPAS.com/M.AGUS FAUZUL HAKIM Pengunjung memadati warung rawon Garuda di Jalan Yos Sudarso sebelum Klenteng Tjoe Hwie Kiong Kota Kediri, Jawa Timur, akhir Nopember 2024.

Pemilik Warung Rawon Garuda, Awal (50) mengatakan, untuk kebutuhan rawon itu setiap harinya menghabiskan daging sapi mencapai 10 kilogram.

Belum lagi kebutuhan bumbu rempah hingga kelengkapan penyajian lainnya. Untuk cabe, rata-rata 3 kilogram setiap harinya.

“Setiap hari dagingnya sekitar 10 kilogram, cabe 3 kilogram,” ujar Awal, yang berjualan dibantu keluarga dan sejumlah karyawannya itu.

Sedangkan untuk beras, dia menghabiskan sampai 20 kilogram. Berasnya lumayan banyak karena selain rawon, dia juga menyajikan menu lainnya seperti nasi pecel dan tumpang.

Saat ditanya rahasia masakannya yang enak, pria gondrong itu mengaku tidak mempunyai rahasia khusus.

Menurutnya, cara memasaknya juga sebagaimana memasak rawon pada umumnya saja, begitu juga dengan bumbu rempahnya.

“Mungkin tangannya (pemasaknya) saja yang berbeda. Soalnya kadang beda tangan beda rasa,” pungkasnya sambil tersenyum.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau