Penggunaan daun pisang itu menambah citarasa aroma serta warna getuknya.
Dan penggunaan daun itu, menurutnya, juga bagian dari inovasi karena jaman dahulu, getuk dibuat pada loyang besar maupun tampah anyaman bambu. Getuk disajikan dalam bentuk potongan-potongan.
Inovasi lain yang pernah dikembangkan adalah getuk gedang isian nanas hingga getuk gedang goreng.
Baca juga: Melihat Grebeg Getuk di Magelang, Tradisi Tahunan yang Sempat Vakum
"Namun tidak berjalan sesuai rencana. Konsumen tetap memilih yang original,” lanjutnya.
Bagaimana dengan durasi penyimpanan? Cara masak yang tepat mempengaruhi masa penyimpanan meski tidak memakai bahan pengawet dan pewarna.
"Tahan hingga 4 hari suhu normal luar ruangan dan seminggu jika disimpan di lemari pendingin,” lanjut pria yang menjual produknya dengan harga Rp 8.000 tiap potongnya itu.
Dosen Sejarah Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kediri Sigit Widiatmoko mengatakan, getuk pisang maupun getuk lain pada umumnya merupakan produk dari local genius atau kearifan lokal masyarakat.
Ada inovasi yang membuat suatu bahan makanan yang bersifat melimpah menjadi jenis makanan turunan. Sekaligus memunculkan keunggulan lainnnya.
"Pisang yang jumlahnya melimpah, tidak hanya dikonsumsi sebagai buah. Tetapi juga menjadi makanan lain yang menjadi bertahan lama,” ujar Sigit.
Kebutuhan penyimpanan lama karena saat itu masyarakat yang didominasi corak agraris. Ladangnya jauh dari rumah sehingga butuh bekal makanan yang awet.
Baca juga: 5 Cara Membuat Getuk Lindri Keju untuk Ide Jualan
Pengetahuan pengawetan makanan itu sudah dikenal lama di kalangan masyarakat Jawa. Bahkan sudah ada sejak era Mataram kuno.
"Bukti makanan fermentasi itu muncul pada relief-relief candi,” kata Sigit.
Ada pun untuk getuk pisang, meski merupakan makanan khas Kediri namun sejauh ini tidak ada pijakan sejarah yang spesifik mengulasnya.
Patokan yang dipakai, menurutnya, adalah cerita yang berkembang di kalangan masyarakat secara turun temurun yakni cerita tentang Dewi Sekartaji, salah satu putri raja Kediri gemar mengonsumsi getuk pisang.
"Di Kediri getuk pisang menjadi branded-nya Kediri karena ada hubungannya dengan cerita salah satu makanan yang disukai oleh Dewi Sekartaji,” ujar Sigit.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang