Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agung Triono, Penjaga Terumbu Karang Pantai Malang Selatan

Kompas.com, 8 November 2024, 21:02 WIB
Imron Hakiki,
Andi Hartik

Tim Redaksi

Akhirnya, Agung mulai melakukan intervensi ke warga setempat untuk merubah kebiasaan membuang sampah sembarangan. Ia mengajak ibu-ibu kelompok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di kampung itu untuk mengolah sampah supaya tidak terbuang ke sungai.

“Saya ajak mereka untuk mengumpulkan sampah rumah tangga, baik sampah plastik maupun sampah organik, untuk diolah kembali menjadi sesuatu yang bermanfaat,” tuturnya.

Usaha Agung mengajak warga itu tak langsung berjalan mulus. Muncul pro dan kontra di tengah masyarakat. Namun, Agung mengaku tidak menyurutkan niatnya. Ia terus mengajak ibu-ibu yang sejalan dengan misinya untuk mengolah sampah.

“Akhirnya saya bersama ibu-ibu yang bergabung dengan saya mulai berinovasi mengolah sampah rumah tangga itu. Sampah plastik kami daur ulang dengan metode ecobrick menjadi kursi dan meja, eko paving, serta rumah botol,” terangnya.

Rumah botol adalah sebuah rumah yang dibangun oleh Agung dan kelompoknya di tengah perkampungan Dusun Lenggoksono menggunakan konstruksi dari bahan botol plastik. Rumah tersebut saat ini dimanfaatkan sebagai tempat untuk membuat kreasi daur ulang plastik menjadi karya, seperti hiasan berbentuk bunga, tas, dan pas foto.

“Sedangkan untuk sampah organik, seperti air sisa cuci beras kami gunakan untuk pupuk organik cair. Sampah sisa sayuran juga kita olah kembali menjadi pupuk organik,” imbuhnya.

Program itu akhirnya mendapat dukungan dari masyarakat. Banyak warga, khususnya kelompok ibu-ibu yang bergabung dengan Agung, turut membantu inovasi pengolahan sampah.

Akhirnya, sampah yang sebelumnya banyak berserakan di bibir pantai, kini berkurang signifikan.

“Sembari itu, saya juga mulai membuat program menanam tanaman hias di rumah masing-masing, minimal 3 jenis tanaman hias,” ujarnya.

Program itu pun berjalan dengan baik. Setiap halaman rumah warga di Dusun Lenggoksono kini dihiasi dengan tanaman hias. Program itu, menurut Agung, selain bertujuan untuk penghijauan, sekaligus untuk menarik minat wisatawan yang berkunjung ke pantai, agar tertarik untuk menginap di homestay yang tersedia di dusun itu.

“Kami membuat program ini, karena dulunya kampung kami sangat jarang ada tanaman hias di setiap halaman rumah warga. Karena mereka masing-masing berkebun. Sehingga juga jarang ada wisatawan yang menginap di tempat kami, padahal di kampung ini ada beberapa homestay,” terangnya.

Tidak disangka, program yang dikerjakan oleh Agung bersama ibu-ibu PKK itu kembali mendapat penghargaan dari Astra, Agung diberikan amanah untuk menjalankan program Kampung Berseri Astra pada tahun 2021.

“Setelah mendapatkan program Kampung Berseri Astra, kami menambah program kegiatan di kampung kami. Yakni program usaha membuat kue oleh-oleh, yang kami sediakan untuk wisatawan yang berkunjung ke tempat kami. Seperti abon, keripik pisang, dan lain sebagainya,” tutur Agung.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:


Terkini Lainnya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau