Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan KPU Lamongan soal Mobil Timses Satu Paslon di Gudang Sorlip Surat Suara

Kompas.com, 1 November 2024, 15:22 WIB
Hamzah Arfah,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beredar video terkait mobil branding salah satu tim sukses (timses) pasangan calon (paslon) dalam Pilkada Lamongan 2024 terlihat di gudang sortir lipat (sorlip) surat suara di Jalan Jaksa Agung, Lamongan.

Kemudian, diberikan narasi seolah-olah Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lamongan sudah tidak netral dalam agenda Pilkada Lamongan 2024.

Tak ingin situasi semakin runyam, Ketua KPU Lamongan Mahrus Ali memberikan klarifikasi. Ia menyatakan keberadaan mobil itu untuk mengambil alat peraga kampanye (APK).

Baca juga: Profil dan Nomor Urut 2 Paslon dalam Pilkada Lamongan 2024

"Bisa saya jelaskan bahwa mobil timses salah satu paslon pada saat itu sedang mengambil alat peraga kampanye (APK) resmi yang difasilitasi KPU."

"Gudang penyimpanan APK berada satu komplek dengan gudang untuk sortir dan pelipatan kertas suara yang kami sewa," ujar Mahrus saat dihubungi, Jumat (1/11/2024).

Ia lantas menjelaskan, pihaknya telah memutuskan dan memberitahu kedua paslon dalam Pilkada Lamongan 2024 bahwa proses sortir dan pelipatan kertas suara dilakukan di gudang yang disewa tersebut. Sebab, kantor KPU tidak bisa menampung.

Selain itu, lanjut Mahrus, pihaknya juga sudah meminta kepada timses kedua paslon supaya mengambil APK resmi dari KPU yang tersimpan di gudang tersebut.

Baca juga: Pilkada Lamongan, Ghofur-Firosya Vs Yuhronur-Dirham, Siapa Mereka?

Namun ada timses salah satu paslon, yang ternyata hanya mengambil sesuai dengan kebutuhan kampanye.

"Namun ada yang tidak diambil semua, sehingga timsesnya kemudian ambil bersamaan dengan proses sortir lipat kertas suara," ucap Mahrus.

Mahrus menegaskan, pihaknya tidak mencampur logistik Pilkada Lamongan bersama APK. Gudang logistik Pilkada dijaga ketat petugas keamanan dan diawasi kamera CCTV.

Jadi, semua proses yang terjadi di dalam gudang selalu mendapat perhatian dan pengawasan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lamongan.

"Semua proses yang berlangsung di gudang, juga disaksikan langsung oleh Bawaslu Kabupaten Lamongan maupun petugas kepolisian yang disiagakan," kata Mahrus.

Berkaca dari kejadian tersebut, Mahrus mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah mempercayai, termakan isu yang belum jelas dan hendaknya melakukan cek terlebih dulu.

Baca juga: Survei Indopol: Bupati Petahana Ungguli Sosok Lain dalam Pilkada Lamongan 2024

Apalagi, saat ini teknologi sudah berkembang pesat dan tidak lama lagi dilaksanakan pencoblosan Pilkada Lamongan 2024.

"Maka dari itu, kami bersama dengan Bawaslu, TNI dan pihak kepolisian, berkoordinasi akan mengawal dan menjaga pendistribusian surat suara hingga TPS (Tempat Pemungutan Suara), guna memastikan semua sesuai prosedur dan netralitas," tutur Mahrus.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau