Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil dan Nomor Urut 2 Paslon dalam Pilkada Lamongan 2024

Kompas.com, 23 September 2024, 16:22 WIB
Hamzah Arfah,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Yuhronur Efendi kembali mencoba peruntungan menjadi Bupati Lamongan. Ia mengikuti pemilihan kepala daerah (Pilkada2024.

Yuhronur merupakan sosok petahana rentang 2021-2024, berpasangan dengan Abdul Rouf sebagai Wakil Bupati Lamongan.

Sebelumnya, Yuhronur merupakan Sekretaris Daerah (Sekda) Lamongan, ketika Bupati Lamongan dijabat sosok yang sekarang sudah meninggal dunia, almarhum Fadeli.

Saat Pilkada Lamongan 2020, Yuhronur-Abdul Rouf yang diusung Partai Demokrat mampu memenangi kontestasi atas pasangan calon (paslon) Suhandoyo-Astiti Suwarni (independen) dan Kartika Hidayati-Sa'im (PKB).

Baca juga: Pilkada Lamongan, Ghofur-Firosya Vs Yuhronur-Dirham, Siapa Mereka?

Namun pada Pilkada Lamongan 2024, Yuhronur memutuskan tidak lagi bersama dengan Abdul Rouf. Ia menggandeng Dirham Akbar Aksara. putra dari Astiti Suwarni dan Wahid Wahyudi (mantan Kepala Dinas Perhubungan, Pendidikan dan Pj Sekda Provinsi Jawa Timur).

Yuhronur kelahiran Lamongan, 12 Januari 1968. Ia mengawali pendidikan di SD Negeri Karanggeneng II Lamongan, dilanjutkan SMP V Karanggeneng, SMA Negeri 1 Lamongan, S-1 Universitas WR Supratman (1998), S-2 Universitas Gadjah Mada (2010), hingga S-3 Universitas Brawijaya (2015).

Sementara sebagai Pegawai Sipil Negara (PNS), suami Anis Kartika tersebut mengawalinya pada 1986.

Selain Sekda Lamongan, Yuhronur juga sempat menjabat sebagai Kasubag verifikasi BKBD Lamongan (1999-2004), Kabid Anggaran Lamongan (2004-2012), hingga Direktur BPR Bank Daerah Lamongan (2012).

Sedangkan pendamping Yuhronur, Dirham Akbar Aksara masih memiliki hubungan keluarga dengan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Langitan Tuban KH Abdullah Faqih dari keturunan nenek.

Sementara dari kakeknya masih ada garis keturunan dengan pengasuh Ponpes Sunan Drajat KH Abdul Ghofur.

Baca juga: Didukung 14 Parpol, Yuhronur-Dirham Bertarung di Pilkada Lamongan

Dirham kelahiran Surabaya, 2 Oktober 1995. Mulai terjun ke dunia politik pada 2020, menjadi satu dari tim pemenangan pada saat ibunya Astiti mengikuti kontestasi Pilkada Lamongan 2020 menghadapi Yuhronur dan Kartika.

Untuk pendidikan, Dirham sempat mengenyam bangku SMP Negeri 1 Surabaya, SMA Negeri 5 Surabaya, S-1 di ITS Surabaya jurusan teknik perkapalan.

Namun tidak cukup di situ, Dirham juga meraih gelar sarjana Hochschule Wismar dan lulusan pascasarjana University Rotterdam, Belanda.

Selepas dari Belanda, Dirham menjadi owner peternakan ayam broiler di CV Aksara Sedayu Menjuluk. Juga pernah sebagai pengembangan bisnis junior officer divisi perbankan digital PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, Tbk alias Bank Jatim.

Tidak hanya itu, Dirham juga dikenal sebagai pemilik merek dagang 'SAT & SUN', The Almeaty Service pada PT Aksara Nata Nusantara yang beroperasi pada hidangan basis brisket dan burger.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau