Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat Perdana Pilkada Jatim, 3 Srikandi Siap Adu Gagasan Malam Ini

Kompas.com, 18 Oktober 2024, 13:38 WIB
Ghinan Salman,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com – Debat perdana calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur 2024 akan digelar di Graha Universitas Negeri Surabaya, Jalan Citra Raya Lakarsantri, Lidah Wetan, Surabaya, Jawa Timur, pada hari ini, Jumat (18/10/2024).

Debat perdana Pilkada Jatim dengan tema "Transformasi Sosial dan Peningkatan Produktivitas Sumber Daya Lokal untuk Kesejahteraan Masyarakat Jawa Timur", akan berlangsung pada pukul 19.30 WIB dan disiarkan langsung oleh Kompas TV dan TVRI.

Baca juga: Debat Perdana Pilkada Jatim 2024, Ada 6 Aspek Penting Dibahas Berkaitan dengan Kebutuhan Dasar Masyarakat

Forum debat terbuka yang difasilitasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim ini diikuti tiga pasangan calon, yakni paslon nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, paslon nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak dan paslon nomor urut 3 Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans).

Bagaimana persiapan para calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur 2024 menghadapi debat perdana ini?

Berikut rangkuman Kompas.com tentang persiapan calon gubernur dan wakil gubernur Jatim 2024.

Luluk Nur Hamidah

Calon gubernur Jawa Timur nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah, tak memiliki persiapan khusus menjelang debat perdana Pilkada Jatim.

Ketua Tim Sukses Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, Fauzan Fuadi, menyatakan bahwa tidak ada persiapan khusus yang dilakukan oleh paslon ini.

Hanya saja, debat perdana ini diharapkan menjadi ajang untuk menunjukkan visi dan misi Luluk-Lukman kepada masyarakat Jawa Timur.

Menurut dia, Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Khakim siap tampil prima tanpa persiapan yang berlebihan.

"Baca materi, beliau sudah terbiasa. Latihan public speaking, sudah jago," ujar Fauzan Fuadi dikonfirmasi, Kamis (17/10/2024).

Pria yang menjabat Ketua Fraksi PKB DPRD Jatim itu menjelaskan, Luluk-Lukman disebut lebih memilih untuk menjaga kesehatan fisik dan mental mereka menjelang debat.

"Paling makan cukup, tidur cukup. Nonton film," kata dia.

Sebab, untuk debat perdana ini, kata Fauzan, Luluk-Lukman telah menguasai materi yang dipilih dalam debat perdana nanti.

"Jadi tdak ada persiapan khusus," ujar dia.

Baca juga: Persiapan Luluk-Lukman Jelang Debat Perdana Pilkada Jatim, Makan dan Tidur Cukup

Mengenai pakaian adat yang akan dikenakan oleh Luluk-Lukman saat debat nanti, Fauzan memilih untuk merahasiakannya hingga hari debat berlangsung, Jumat (18/10/2024).

"Untuk pakaian adat yang digunakan, besok saja. Biar surprise," kata dia.

Khofifah Indar Parawansa

Senada dengan Luluk, calon gubernur nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa, juga tak memiliki persiapan khusus. Bahkan, di hari H pelaksanaan debat, Khofifah masih blusukan di pagi harinya.

"Enggak ada persiapan khusus. Ya kita masih keliling seperti biasa. Besok pagi sampai siang juga ada jadwal blusukan ke pasar tradisional," katanya usai menyapa warga di kawasan Sedati Sidorjo, Kamis (17/10/2024).

Meski tanpa persiapan khusus, Khofifah mengaku tetap siap menghadapi debat besok malam. "Insyaallah kami siap," jelas dia.

Sebagai paslon petahana, Khofifah menganggap debat sebagai momentum yang pas dalam memaparkan visi dan misi ke depan maupun capaian keberhasilan yang telah dilakukan di periode pertama.

Baca juga: Debat Perdana Pilkada Jatim 2024 Hari Ini, Hadirkan 7 Panelis Akademisi

"Temanya tentang pendidikan dan kesehatan dan pengentasan kemiskinan. Insya Allah kita sudah melakukan banyak program yang hasilnya cukup signifikan," ujar dia.

Khofifah mengaku, ia bersama pasangannya, Emil Elestianto Dardak, siap tampil prima dalam debat perdana Pilkada Jatim tersebut.

"Insha Allah bersama-sama mas Emil (Elestianto Dardak) dan tim, kami siap tampil prima dalam debat, bismillah," kata dia.

Tri Rismaharini

Sementara pagi calon gubernur Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini, memaknai momen tidak sekadar ajang adu argumen.

Menurut Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno, bagi paslon nomor urut 3 Risma-Gus Hans, momen ini adalah kesempatan emas untuk menunjukkan kepemimpinan yang visioner dan solutif bagi masyarakat Jawa Timur.

Dengan bekal pengalaman panjang di pemerintahan, menurut Untari, kedua paslon yang diusung oleh partainya itu siap tampil memukau di hadapan publik.

Jejak digital Risma dalam debat-debat sebelumnya sudah cukup memberikan gambaran tentang kemampuannya dalam berargumen dan menyampaikan gagasan.

Baca juga: Debat Perdana Pilkada Jatim 2024, Risma-Gus Hans Disebut Sudah Sangat Berpengalaman

"Bu Risma sudah mengikuti debat publik sebanyak tiga kali ketika menjadi wakil wali kota dan dua kali saat menjadi wali kota."

"Jejak digitalnya sangat bagus dalam hal ini, sehingga persiapannya untuk debat kali ini lebih matang," kata Untari, Kamis (17/10/2024).

Ia menjelaskan, pengalaman Risma bukan hanya dalam ranah pemerintahan lokal, tetapi juga nasional.

Setelah berhasil memimpin Surabaya dengan berbagai penghargaan dan prestasi, ia dipercaya menjadi Menteri Sosial oleh Presiden Joko Widodo.

Menurut dia, jabatan sebagai Menteri Sosial memberikan Risma pandangan yang lebih luas mengenai berbagai isu sosial di tingkat nasional, termasuk kemiskinan, ketimpangan ekonomi, serta berbagai permasalahan sosial lainnya yang juga relevan di Jawa Timur.

Baca juga: Kendala Teknis, Debat Perdana Pilkada Jatim 2024 Pindah Lokasi

"Hal ini tentu menjadi keunggulan tersendiri dalam menghadapi debat, karena beliau sudah terbiasa menghadapi isu-isu kompleks," ujar dia.

Ia pun percaya diri Risma-Gus Hans akan tampil dengan maksimal karena telah memiliki pengalaman yang cukup panjang di pemerintahan lokal dan nasional.

"Saya percaya Bu Risma akan tampil lebih baik karena pengalamannya sebagai Wali Kota dan Menteri Sosial telah memberikan banyak pelajaran berharga dalam memahami persoalan yang ada di masyarakat," kata dia.

Hadirkan 7 Panelis Akademisi

Debat perdana Pilkada Jatim mengusung tema "Transformasi Sosial dan Peningkatan Produktivitas Sumber Daya Lokal untuk Kesejahteraan Masyarakat Jawa Timur".

Ada tujuh panelis yang disiapkan KPU Jatim untuk mengawal debat. Mereka berasal dari sejumlah disiplin ilmu dan dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Jatim.

Para panelis yang akan berpartisipasi adalah Prof. Achmad Muhibin Zuhri, Ahli Pendidikan Agama dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya, dan Prof. Muhammad Syarif, Ahli Manajemen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trunojoyo Madura.

Kemudian, Adhitya Wardhono, Ahli Ekonomi Pembangunan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember dan Sasongko Budisusetyo, Ahli Akuntansi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hayam Wuruk Perbanas Surabaya.

Baca juga: Unair Siap Kirim Panelis Debat Pilkada Jatim 2024

Selanjutnya, Ahmad Imron Rozuli, Ahli Sosiologi Ekonomi dan Kelembagaan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya dan Hidayatullah, Ahli Kesehatan dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ma'arif Hasyim Latif Sidoarjo.

Terakhir, yakni Rina Wahyu Setyaningrum, Ahli Pendidikan Bahasa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

Polri siagakan 1.322 personel

Kepolisian Daerah Jawa Timur menyiagakan 1.322 personel untuk mengamankan arena debat perdana Pilkada Jatim di Graha Unesa, Surabaya, Jumat (18/10/2024) malam.

"Mereka disebar dalam 4 ring pengamanam," kata Karo Ops Polda Jatim, Kombes Pol Puji Santosa kepada wartawan, Kamis (17/10/2024).

Dia menyebut, ada beberapa fokus atensi untuk pengamanan. Selain pelaksanaan debat di dalam gedung, juga potensi kemacetan serta potensi gesekan antarpendukung.

Baca juga: Tak Ada Persiapan Khusus Jelang Debat Perdana, Khofifah: Besok Masih Ada Jadwal Blusukan

Hasil koordinasi dengan KPU Jatim sebagai penyelenggara kegiatan, masing-masing pasangan calon dibatasi hanya boleh membawa masuk sebanyak 150 pendukung ke gedung utama debat.

"Pendukung yang tidak bisa masuk disiapkan layar besar di luar gedung," ujar dia.

Survei elektabilitas paslon

Bersasarkan hasil survei Lembaga Survei Poltracking Indonesia pada 4-10 Oktober 2024, pasangan Khofifah-Emil masih unggul jauh dari dua pasangan lainnya.

Diketahui, elektabilitas paslon nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, berada di angka 2,8 persen.

Sementara itu, paslon nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak, mencapai 67,5 persen.

Baca juga: 1.322 Personel Polisi Amankan Debat Perdana Pilkada Jatim di Graha Unesa Surabaya

Sedangkan paslon nomor urut 3, Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta alias Gus Hans memperoleh elektabilitas sebanyak 24,6 persen.

Sebanyak 5,1 persen responden belum menentukan pilihan.

Dengan debat perdana Pilkada Jatim 2024 yang akan segera berlangsung dalam beberapa jam ke depan, menarik untuk melihat siapa di antara ketiga pasangan calon yang akan berhasil memenangkan hati dan meyakinkan masyarakat Jawa Timur.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau