Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

60 Polisi Gendut di Trenggalek Wajib Ikut Olahraga dan Program Diet

Kompas.com, 18 Oktober 2024, 13:33 WIB
Slamet Widodo,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

TRENGGALEK, KOMPAS.com - Tak kurang dari 60 anggota Polres Trenggalek Jawa Timur, diwajibkan untuk menjalani program penurunan berat badan.

Para polisi yang wajib mengikuti program tersebut, rata-rata "gendut" dengan berat badan mulai 100-150 kilogram. 

"Semuanya anggota dari berbagai fungsi di Polres Trenggalek, maupun dari Polsek jajaran," kata Kepala Polres Trenggalek AKBP Indra Ranudikarta, beberapa waktu yang lalu di kawasan Polres Trenggalek.

Guna mecapai berat badan ideal, para polisi ini diwajibkan mengikuti olahraga rutin di Mapolres Trenggalek tiga kali dalam satu minggu.

Baca juga: 5 Fakta Program Diet 50 Polisi Gendut di Mojokerto, Digembleng Fisik hingga 3 Masih Kegemukan

Diawal, para anggota yang rata-rata memiliki perut buncit tersebut diminta berjalan kaki sejauh sekitar tiga kilometer.

Olahraga jalan kaki tersebut dilakukan secara bertahap, dan kemudian ditingkatkan dengan cara berlari.

"Kami adakan program jalan kaki siang hari, kemudian secara bertahap akan ditingkatkan menjadi lari."

"Kalau langsung lari, saat ini tubuh mereka belum memungkinkan juga belum terbiasa," kata Indra.

Selain itu, para anggota polisi gendut tersebut juga disarankan untuk mengatur pola makan yang sehat dan tidak berlebihan.

"Kami sampaikan kepada anggota, tentang pola makan sehat dan pentingnya olahraga rutin," sambung Indra.

Baca juga: Sepekan Program Diet Polisi Gendut Polda Jatim, 3 Personel Masih Gemuk

Program penurunan berat badan bagi anggota polisi Polres Trenggalek tersebut, akan terus dilaksanakan hingga berat badan mereka mencapai taraf yang ideal.

"Bagi yang sudah ideal dinyatakan cukup, tinggal menjaga. Bagi yang belum mencapai ideal, terus berlangsung hingga benar-benar mencapai berat badan ideal," ujar Indra.

"Kami pantau terus perkembangannya secara berkala," sambung Indra.

Diharapkan, program ini bukan hanya sekadar capaian berat badan ideal. Namun juga, bisa meningkatkan kebugaran, dan kesehatan mereka dalam tugas operasional di lapangan.

“Kesehatan fisik sangat penting bagi anggota kepolisian agar dapat bekerja dengan maksimal dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” kata Indra.

Program penurunan berat badan tersebut dimulai, sejak Selasa (15/10/2024).

Baca juga: Puluhan Polisi Gendut Digembleng Program Diet di SPN Mojokerto

Mereka diketahui memiliki berat badan berlebih, setelah pengukuran menggunakan timbangan elektrik yang dilengkapi dengan fitur pengukur lemak serta usia tubuh.

Salah satu anggota polsek yang memilik berat badan berlebih menjelaskan, selama tiga hari terakhir setelah olah raga rutin, badannya lebih terasa ringan.

"Rasanya sekarang lebih bugar banyak keringat keluar setiap olah raga. Awalnya badan terasa berat. Ini lebih enteng. Cuaca panas yang bikin gampang capek. Tapi tetap semangat," kata salah satu anggota polsek berbincang kepada rekannya. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau