Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat Perdana Pilkada Jatim 2024, Risma-Gus Hans Disebut Sudah Sangat Berpengalaman

Kompas.com, 18 Oktober 2024, 05:15 WIB
Ghinan Salman,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Debat publik perdana pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur 2024 bakal berlangsung di Graha Universitas Negeri Surabaya, Jumat (18/10/2024).

Debat terbuka ini bakal menjadi salah satu momen penting yang akan mempertemukan ide dan gagasan para calon dalam mengelola provinsi terbesar di Indonesia ini.

Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno mengatakan, paslon nomor urut 3 Tri Rismaharini-Gus Hans memaknai momen debat tersebut bukanlah sekadar ajang adu argumen.

"Ini kesempatan emas untuk menunjukkan kepemimpinan yang visioner dan solutif bagi masyarakat Jawa Timur," kata Untari saat dikonfirmasi, Kamis (18/10/2024).

Baca juga: Kendala Teknis, Debat Perdana Pilkada Jatim 2024 Pindah Lokasi

Berbekal pengalaman panjang di pemerintahan, menurut Untari, kedua paslon yang diusung oleh partainya itu siap tampil memukau di hadapan publik.

Menurut dia, jejak digital Risma dalam debat-debat sebelumnya sudah cukup memberikan gambaran tentang kemampuannya berargumen dan menyampaikan gagasan. 

"Bu Risma sudah mengikuti debat publik sebanyak tiga kali ketika menjadi wakil wali kota dan dua kali saat menjadi wali kota. Jejak digitalnya sangat bagus dalam hal ini, sehingga persiapannya untuk debat kali ini lebih matang," ungkap Untari.

Ia menjelaskan, pengalaman Risma bukan hanya dalam ranah pemerintahan lokal, tetapi juga nasional. 

Setelah berhasil memimpin Surabaya dengan berbagai penghargaan dan prestasi, ia dipercaya menjadi Menteri Sosial oleh Presiden Joko Widodo. 

Menurut dia, jabatan menteri sosial memberikan Risma pandangan yang lebih luas mengenai berbagai isu sosial di tingkat nasional, termasuk kemiskinan, ketimpangan ekonomi, serta berbagai permasalahan sosial lainnya yang relevan di Jawa Timur. 

Baca juga: 1.322 Personel Polisi Amankan Debat Perdana Pilkada Jatim di Graha Unesa Surabaya

"Hal ini tentu menjadi keunggulan tersendiri dalam menghadapi debat karena beliau sudah terbiasa menghadapi isu-isu kompleks," ujar dia.

Ia pun percaya diri Risma-Gus Hans akan tampil maksimal karena telah memiliki pengalaman yang cukup panjang di pemerintahan lokal dan nasional.

"Saya percaya Bu Risma akan tampil lebih baik karena pengalamannya sebagai wali kota dan menteri sosial telah memberikan banyak pelajaran berharga dalam memahami persoalan yang ada di masyarakat," imbuhnya.

Di sisi lain, Untari menjelaskan Gus Hans yang merupakan pasangan Risma dalam Pilkada Jawa Timur 2024 juga memiliki kesiapan yang matang. 

Sebagai seorang ulama muda, menurut Untari, Gus Hans tidak hanya dikenal sebagai pemimpin spiritual tetapi juga sebagai politisi yang memiliki visi modern. 

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau