Mobil Pikap Hilang Kendali, Tabrak Pedagang Rujak di Pinggir Jalan
LAMONGAN, KOMPAS.com - Nasib sial dialami Heru Kusmariyanto, seorang pedagang rujak di Lamongan, Jawa Timur.
Saat sedang menunggu pembeli di pinggir akses Jalur Pantura Lamongan-Gresik, sebuah mobil pikap menabrak Heru beserta motor yang digunakan untuk berdagang.
Lokasi kecelakaan berada di tepi jalan raya, persisnya di depan pabrik PT Bumi Menara Internusa (BMI), Desa Rejosari, Kecamatan Deket, Lamongan, Jawa Timur.
Baca juga: Bocah 3 Tahun di Bogor Tewas Ditabrak Pikap Saat Sedang Jalan Kaki
Kanit Gakkum Satlantas Polres Lamongan Ipda Hadi Siswanto mengatakan, kecelakaan terjadi pada sekitar pukul 12.15 WIB, Kamis (17/10/2024).
Peristiwa itu dilihat oleh saksi mata, Marko Juan (22) dan Imam Rofiq (30) yang adalah petugas keamanan PT BMI.
"Mobil boks pikap nomor polisi D 8684 FM, dikemudikan oleh Fatkur Rohman Antario, warga Kelurahan Ronggomulyo, Kecamatan/Kabupaten Tuban," ujar Hadi.
Baca juga: 2 Mahasiswi Pekalongan Tewas Ditabrak Pikap di Semarang
Sementara, Heru Kusmariyanto beralamat di Desa Menganti, Kecamatan Glagah, Lamongan.
Insiden terjadi, saat pria 47 tahun itu sedang berjualan di pinggir jalan, dengan membawa sepeda motor bernomor polisi W 2731 GO.
Berdasarkan keterangan yang didapat dari para saksi, semula mobil pikap melaju dari arah Lamongan menuju Gresik.
Namun, ketika berada di lokasi kejadian, mobil hilang kendali dengan kemudian menabrak pohon, rambu jalan, berikut Heru yang sedang berdagang di pinggir jalan.
Baca juga: Kronologi Siswi SD di Simalungun Tewas Ditabrak Pikap Saat Menyeberang
"Tidak dapat menguasai setir, sehingga mobil oleng ke kiri menabrak pohon, rambu jalan, dan pedagang rujak berikut sepeda motornya," kata Hadi.
Akibat kejadian itu, kata Hadi, baik pengemudi mobil pikap maupun pedagang rujak mengalami luka.
Di lokasi kejadian, petugas kepolisian tidak menemukan adanya bekas pengereman pada aspal.
"Fatkur mengalami luka pada bagian wajah dan pendarahan di telinga, sedangkan Heru mengalami cedera otak sedang (kepala)," tutur Hadi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang
