Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Swafoto di Tebing, Warga Medan Hilang Tersapu Ombak di Pantai Kedung Tumpang Tulungagung

Kompas.com, 15 Oktober 2024, 13:05 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - RJ (20), warga Kota Medan, Sumatera Utara hilang tergulung ombak pantai Kedung Tumpang, Kecamatan Pucanglabang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur pada Minggu (13/10/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.

Hingga Senin (14/10/2024), keberadan RJ masih belum diketahui.

RJ adalah warga Kota Medan yang mengikuti program di Kampung Inggris, Kecamatan Pare, Kediri. Di hari kejadian, ia dan 15 orang rekannya berwisata ke pantai Kedung Tumpang.

"Karena hari Minggu dan tidak ada mata pelajaran di Kampung Inggris Pare Kediri, kemungkinan mereka berwisata," terang Kapolsek Pucanglaban Iptu Bambang Kurniawan di kawasan Pantai Kedung Tumpang Tulungagung, Minggu (13/10/2024).

Baca juga: Wisatawan Asal Medan Hilang Tersapu Ombak di Pantai Kedung Tumpang Tulungagung

Saat tiba di Kedung Tumpang, sebagian dari mereka turun menuju bebatuan sisi tebing yang memiliki kolam alami dengan pemandangan laut selatan yang identik dengan ombak besar.

Saat ombak landai atau air laut sedang surut, tebing dengan lubuk ini sering digunakan untuk berfoto, bahkan untuk berebang.

Namun saat air laut pasang dan ombak besar, tebing ini sejajar dengan permukaan air laut.

Korban ternyat ikut turun bersama dengan rekan-rekannya dan mereka pun berswafoto di bebatuan tersebut. Sesaat setelah berswafoto, tiba-tiba muncul ombak besar yang menghantam tebing serta menyapu korban yang berdiri di pinggir tebing serta rekannya.

Korban sempat berusaha keluar dari cekungan tebing, namun ia terus diterjang ombak besar. Tubuh korban lalu terseret ombak keluar dari area lubuk ke arah laut lepas.

"Seketika korban terseret ombak ke tengah laut dan terombang ambing. Rekannya selamat," terang Bambang.

Baca juga: Bus Rombongan Guru Kecelakaan di Tol, SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung Doa Bersama

Melihat kejadian tersebut, rekan korban lainnya serta pengunjung tak ada yang berani memberikan pertolongan kondisi gelombang laut yang sangat besar serta berbahaya.

Setelah menerima laporan, tim SAR gabungan berupaya melakukan pencarian melalui jalur darat Dengan cara, menyisir sekitar lokasi dari atas tebing.

"Sementara pencarian dilakukan melalui jalur darat, yakni menyisir, sisi pantai serta sekitar tebing" kata Bambang.

Rencana berikutnya, apabila kondisi gelombang laut di sekitar titik lokasi dirasa aman, tim SAR akan melakukan pencarian melalui jalur laut.

"Apabila pencarian nantinya dilakukan melalui permukaan laut, maka perahu diturunkan melalui Pantai Sine. Kalau di sini (Kedung Tumpang) tidak bisa," terang Bambang.

Halaman:


Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau