SURABAYA, KOMPAS.com - Polisi mengungkap motif N (37), babysitter di Surabaya yang mencekoki anah asuhnya dengan obat penggemuk. Kepada polisi, N mengaku tidak ada motif lain selain agar anak asuhnya terlihat gemuk dan berat badannya bertambah.
"Motif sementara, karena N ingin melihat anak asuhnya bertambah gemuk," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim Kombes Farman di Mapolda Jatim kepada wartawan, Senin (14/10/2024).
Baca juga: Babysitter yang Cekoki Balita dengan Obat Penggemuk Jadi Tersangka dan Ditahan
Namun, menurut Farman, N tidak memiliki pengetahuan yang cukup apalagi latar belakang pendidikan kesehatan untuk membuat anak asuhnya menjadi yang seperti diinginkan.
"Dia (N) mengetahui obat-obat tersebut dari teman-temannya sesama babysitter," jelasnya.
Baca juga: Babysitter Cekoki Bayi dengan Obat Penggemuk Badan sejak 2023, Kini Jadi Tersangka
N sudah ditetapkan sebagai tersangka sejak 6 hari lalu dan saat ini N ditahan di rutan Polda Jatim.
Tersangka N dijerat dengan Pasal 44 ayat (1) dan ayat (2) UU RI Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (PKDRT) dan Pasal 436 ayat 1 dan ayat (2) UU RI No 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.
Sebelumnya, curhatan seorang ibu atas ulah babysitter yang menjaga putranya viral di media sosial. Pemilik akun @linggra.k itu mengungkap bahwa babysitter tersebut memberikan obat penggemuk kepada putranya selama kurang lebih setahun terakhir.
Dalam postingan pekan lalu, pemilik akun merangkai foto babysitter berinisial N yang diduga memberikan obat penggemuk, jenis obat yang diberikan, hingga kondisi putranya yang berusia 2 tahun sedang terbaring di rumah sakit.
Dia mengunggah foto obat yang disimpan N berwarna biru dan oranye yang disebut bernama Deksametason dan Pronicy. Dia juga menjelaskan bahwa obat penggemuk itu dijual bebas di marketplace.
Pemilik akun sengaja mengunggah apa yang dialaminya agar menjadi pembelajaran bagi ibu-ibu lain yang mengasuhkan anaknya kepada babysitter.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang