JEMBER, KOMPAS.com – Calon bupati Jember Muhammad Fawait menghadiri undangan roasting dari para komika Jember di Hotel Grand Valonia.
Ada tiga komika lokal dan dua komika nasional yang turut memberikan kritikan dan sindiran pada Fawait dalam format komedi pada acara yang berlangsung pada Minggu (13/10/2024) malam itu.
Mereka yang naik panggung semalam adalah Rizky Bibier dan Firza Valaza, ditambah komika lokal yakni Bagas, Raka, dan Hengky.
Kelima komika itu banyak mengkritisi soal program atau visi dan misi paslon nomor urut 2 itu ketika berkampanye. Termasuk soal dresscode warna pink dan banner-nya yang banyak bertebaran di jalan.
Baca juga: Pilkada Jember, Cabup Hendy Target Raih Suara 80 Persen Suara Gen Z
Saat di-roasting itu, Fawait mengaku salut dan bangga atas kritikan yang disampaikan dalam bentuk komedi. Menurut dia, anak-anak muda terutama di Jember memang harus kritis.
“Ini adalah cara anak muda untuk menyampaikan kritikan secara ekspresif. Hal itu dinilai sebagai bentuk ekspresi positif, menyoroti persoalan yang ada di Jember,” kata Fawait usai acara.
Dia mengatakan, malam itu menjadi pengalaman pertama di-roasting oleh para komika.
"Acara ini berbayar, ada tiketnya, artinya itu bisa menambah banyak hal, pertumbuhan ekonomi jalan, pendapatan dari pajak jalan, dan lain sebagainya,” papar dia.
Untuk itu, kata Fawait, pihaknya akan menyiapkan program-program untuk anak-anak muda. Salah satunya, kegiatan stand up comedy yang bisa digelar secara rutin.
Selain itu, kata dia, program seperti seni musik, komunitas budaya, komunitas motor, komunitas mobil, dan lain sebagainya, patut dipersiapkan.
Baca juga: Pilkada Jember, Kaesang Jadi Jurkam Fawait
“Sehingga, anak-anak muda ini terwadahi. Jangan sampai ketika anak-anak muda (berkreasi), selalu dianggap kenakalan remaja. Kita justru hanya menyalahkan saja," papar dia.
Ia menilai kegiatan stand up comedy itu menjadi potensi wisata baru untuk menarik wisatawan datang ke Jember.
“Ketika mereka itu hafal dengan program saya, terlepas mereka kritik atau tidak, itu minimal mereka tahu apa-apa program yang kami susun," ujar dia.
Sementara itu, ketua panitia acara Rizky Biebier mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk kritikan positif ala anak muda untuk lebih mengenal sosok calon pemimpin daerah ke depan dan bukan dikemas dalam bentuk kampanye.
"Kenapa memilih Gus Fawait, sebenarnya saya netral. Siapa saja wakil rakyat yang mau saya roasting saya persilahkan. Karena dari acara yang saya kemas ini, sudah saya buka penawaran lewat Instagram," jelas dia.
Baca juga: Deklarasi Kampanye Damai Pilkada Jember, Paslon Fawait-Djoko Tak Hadir
Menurut dia, kegiatan nyelatu (mengkritik) Gus Fawait adalah sebagai upaya mengenal sosok calon pemimpin lewat acara ekspresi seni.
"Dari roasting itu saya enggak mau ngejek-ngejek sebegitunya, tapi saya tuh pengen mengenalkan bagaimana sikap seorang pemimpin ke rakyat,” tambah dia.
Tujuannya agar anak muda bisa benar-benar menyampaikan aspirasinya itu lewat kesenian. "Sekali lagi, ini bukan acara kampanye,” ujar dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang