SURABAYA, KOMPAS.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memilih ditempatkan di jabatan yang kantornya tak jauh dari Monumen Nasional (Monas).
Hal itu diungkapkan AHY saat menjawab pertanyaan dari Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof. M. Nasih yang bertugas sebagai pimpinan dalam ujian doktor terbuka untuk AHY.
"Pertanyaannya adalah ringan saja, saya yakin promovendus (AHY) mampu menjawab," kata Nasih saat sidang terbuka doktoral di Gedung Kantor Manajemen, Kampus C Unair, Senin (7/10/2024).
Baca juga: AHY Lulus Program Doktor dengan Predikat Cumlaude di Unair Surabaya
"Kalau saudara promvendus diberi kebebasan memilih, suadara akan memilih menjadi menteri apa? Silakan," tambahnya.
Sejumlah tamu yang hadir di sidang doktoral terbuka Program Studi Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Sekolah Pascasarja Unair, menyambut pertanyaan itu dengan tertawa.
"Ini kalau dijawab keluar dari sini sidang demosi bukan promosi. Terima kasih pak Rektor (Nasih), saya izin menjawab yang lain dulu sebelum ke sana," kata AHY sembari tersenyum.
Baca juga: Disertasi AHY Temukan Anggaran Riset Indonesia Sangat Kecil dalam 10 Tahun Terakhir
Kemudian, AHY meminta maaf kepada Nasih, karena tidak bisa menjawab pertanyaan perihal menteri tersebut. Menurutnya, dia tetap akan mengembalikan pilihan itu ke presiden terpilih.
"Bukan hanya secara terbuka, secara tertutup saja kalau ditanya pasti saya akan mengembalikan kepada yang memberikan tugas. Karena itu adalah hak prerogatif seorang presiden," ujarnya.
Selanjutnya, AHY mengungkapkan, sebagai mantan seorang tentara, ia siap menjalankan tugas di mana saja. Namun, dia menyiratkan salah satu jabatan yang kantornya tak jauh dari area Monas.
"Tugas kita, ini berlaku nih banyak teman-teman di tentara, siap menjalankan tugas, siap di mana saja, asal tidak jauh dari Monas," jelasnya.
AHY pun menegaskan kesiapannya ketika sewaktu-waktu diberi jabatan di pemerintahan. Dia bahkan berharap bisa mewujudkan hal tersebut.
"Tapi prinsipnya di mana saja, karena semua orang punya velue, setiap orang punya peran, saya dan yang lainnya semua pasti ingin menjadi bagian dari peran itu. Mudah-mudahan itu bisa kita wujudkan bersama, jadi di mana pun kami siap dan harus siap," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, AHY dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude. Dia menyelesaikanya dengan disertasi bertema "Kepemimpinan Transformasional dan Orkestrasi Sumber Daya Manusia menuju Indonesia Emas 2045".
"Kehadiran politisi yang intelektual mutlak diperlukan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa hari ini," kata AHY ketika menyampaikan orasi ilmiahnya, Senin (7/10/2024).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang