KOMPAS.com - Calon gubernur (Cagub) Jawa Timur, Tri Rismaharini, ziarah ke makam Kyai Ageng Muhammad Besari yang berada di Desa Tegalsari, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Rabu (2/10/2024).
Ini merupakan bagian dari perjalanannya ke Ponorogo untuk kampanye Pilkada 2024. Sebelumnya, Risma mengunjungi sejumlah pasar di wilayah tersebut.
Dalam rangkaian momen itu, Risma juga mengunjungi rumah kediaman Kyai Ageng Muhammad Besari.
Baca juga: Risma dan Kenangan Warga Eks Dolly: Sekarang Saya Punya Pekerjaan
Dia mengaku masih memiliki darah keturunan ulama pendiri Pesantren Tegalsari, salah satu pesantren tertua di Nusantara.
“Masa kecil saya ketika Lebaran sering berkunjung ke sini bersama bapak dan ibu,” ujarnya didampingi calon bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko.
Risma masih ingat betul keberadaan pohon sawo kecik yang berada di depan rumah yag menandakan bahwa pemilik merupakan laskar pasukan Pangeran Diponegoro.
Sebab, sang kakek merupakan salah satu panglima perang Pangeran Diponegoro.
"Dulu tidak ada pagarnya, rumah ini menyatu dengan halaman masjid, lalu dulu ada pohon sawo keciknya kiri kanan," imbuhnya.
Mantan menteri sosial RI ini pun bercerita soal keberaniannya menutup Dolly, lokalisasai terbesar di Asia Tenggara yang ada di Surabaya pada 2014.
Baca juga: Respons Warga terhadap Rencana Gang Dolly Jadi Kawasan Wisata Religi
Dalam diskusi untuk mengeksekusi Dolly, Risma mengaku ada yang menanyakan silsilahnnya saat bermusyawarah dengan sejumlah ulama Surabaya.
“Ada yang bertanya, siapa saya hingga berani menurup lokalisasi terbesar. Saat itu, saudara saya yang juga pengurus NU, menunjukkan silsilah keluarga dan memang ternyata masih ada garis keturunan dari Kyai Ageng Besari," ucapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang