MALANG, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sedang merevitalisasi Terminal Tipe A Arjosari di Kota Malang, Jawa Timur. Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 24 miliar untuk memperbaiki beberapa kerusakan yang ada.
Kepala Terminal Tipe A Arjosari Malang, Maria Margareta mengatakan, pengerjaan revitalisasi sudah dimulai sejak awal Agustus 2024 lalu hingga ditargetkan berakhir pada 14 Desember 2024 mendatang.
Pengerjaan yang dilakukan seperti perbaikan landasan atau jalannya bus-bus dengan dilakukan pembetonan.
"Kondisi landasan ini semua berubah, jadi struktur tanahnya itu tidak rata atau bergelombang, menjadi bus-bus tidak bisa nyaman untuk melintas, sehingga semua landasan dilakukan rigid pavement (pengerasan jalan)," kata Maria, Selasa (1/10/2024).
Baca juga: Plt Bupati Malang Terima Pataka Jer Basuki Mawa Beya, Semangat Gotong Royong untuk Jatim
Revitalisasi juga dilakukan pada atap dan plafon di bagian lobi, kantor utama serta selter (ruang tunggu). Nantinya juga akan ada selter yang dilengkapi pendingin ruangan, dan satu unit lift untuk menuju lantai satu ke dua. Di selter atas juga akan ada empat toilet.
"Tangga manual tetap ada, dan sampai sejauh ini (revitalisasi) tidak ada kendala (tidak menggangu) aktivitas terminal berjalan normal," katanya.
Baca juga: KPU Malang: Kampanye di Kampus, Perguruan Tinggi Jangan Pilih Kasih
Selanjutnya, ketika revitalisasi selesai untuk bagian pintu masuk penumpang dan bus sama di dekat pom bensin. Pihaknya juga akan menyiapkan lahan parkir yang bisa memuat sekitar 100 kendaraan bermotor.
"Jadi termasuk kendaraan taksi online itu bisa masuk jemput dan menurunkan penumpang. Pintu masuk dan keluarnya mobil pribadi, ojol sama dengan bus nanti ada pagar pembatasnya ada 2 jalur," katanya.
Dia berharap, adanya revitalisasi ini maka penumpang dapat merasa lebih aman dan nyaman saat berada di terminal. Sebagai informasi, Terminal Arjosari ini melayani bus-bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan Antar Kota Antar-Provinsi (AKAP).
"Selama ini masih banyak yang naik dan turun bus di luar terminal, sehingga itu mengganggu arus lalu lintas lainnya. Kami berharap penumpang tidak lagi seperti itu, dan berada di terminal," katanya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang