Mereka berkomitmen untuk mengedepankan metode kampanye yang dialogis.
Calon Wali Kota Malang, Heri Cahyono, menekankan, kampanye di kampus dapat menjadi sarana untuk menguji visi dan misi para peserta Pilkada.
Ia berharap mahasiswa asal Kota Malang dapat menilai dan memilih calon yang terbaik.
Baca juga: 28 Aparat Polri Dikerahkan Amankan Paslon Pilkada Kota Malang dan Batu
"Kalau saya sepakat, kampus tidak hanya menjadi menara gading, tetapi juga tempat untuk menguji calon ini mau jadi seperti apa, yang dialogis," ujar dia, Minggu (29/9/2024).
Cawali lainnya, Anton, juga menyatakan, dia akan mengikuti semua aturan yang ada saat berkampanye di lingkungan kampus. "Kami ikuti sesuai dengan rambu-rambu saja," kata Anton.
Sementara itu, Calon Wakil Wali Kota Malang, Dimyati Ayatullah, mengungkapkan, pihaknya akan terbuka terhadap masukan dari mahasiswa.
Menurut Dimyati, peran mahasiswa sangat penting dalam memajukan Kota Malang.
Baca juga: Belum Kampanye, Paslon Pilkada Kota Malang 2024 Tunggu Pengumuman KPU
"Kebersamaan ini tidak hanya dari masyarakat, tetapi fungsi mahasiswa di Kota Malang tidak hanya tinggal di sini saja, tetapi juga ikut memajukan Kota Malang."
"Ide-ide kreatif dari mahasiswa milenial itu juga penting," sambung Dimyati.
Senada, Cawali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyatakan kesiapan untuk melakukan kampanye di kampus jika diperlukan. "Kami siap di mana saja menyampaikan visi dan misi," tegas Wahyu.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang