Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenang Tragedi 2022, Monumen Tragedi Kanjuruhan Bakal Dibangun

Kompas.com, 27 September 2024, 21:05 WIB
Imron Hakiki,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Monumen untuk mengenang Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 akan dibangun PT Waskita Karya.

Monumen tersebut akan dibangun di sisi selatan luar stadion, tepat sejurus dengan gawang sisi selatan stadion dan pintu 13.

"Monumen itu akan dibangun dengan tujuan untuk me-recall terjadinya tragedi kanjuruhan," ungkap Project Manager Renovasi Stadion Kanjuruhan PT Waskita Karya, Vino Teguh Pramudya, saat ditemui pada Jumat (27/9/2024).

Baca juga: Renovasi Stadion Kanjuruhan Capai 85 Persen, Target Selesai Desember 2024

Desain monumen telah direncanakan dengan matang. Menurutnya, saat ini hanya menunggu kesepakatan dari pihak kepolisian, Kementerian PUPR, serta yayasan keluarga korban.

Vino menjelaskan bahwa konsep desain monumen akan mencakup tiga pilar pipih yang diletakkan di tengah kolam air.

Di samping pilar, akan terdapat diorama atau cerita bergambar mengenai Tragedi Kanjuruhan. Selain itu, nama-nama korban yang akan ditampilkan dalam lapisan kaca.

"Kemudian juga terdapat konsep sebuah surai dari singa di area monumen tersebut," tambahnya.

PT Waskita Karya juga akan menyediakan sebuah junction di area monumen yang dapat digunakan oleh masyarakat atau pengunjung untuk memanjatkan doa bagi para korban.

Vino menambahkan bahwa peletakan monumen sejalan dengan gawang stadion sisi selatan dan pintu 13 memiliki filosofi tersendiri.

"Gawang selatan adalah posisi goal terakhir Persebaya Surabaya yang membuat Arema FC mengalami kekalahan, dan pintu 13 merupakan lokasi banyaknya korban gugur dalam tragedi tersebut," jelasnya.

Mengenai pintu 13, yang menjadi saksi bisu banyaknya korban, Vino menyatakan bahwa PT Waskita Karya hanya melakukan penguatan di beberapa titik.

Beberapa titik lainnya tidak diperbaiki untuk mempertahankan orisinalitas, sesuai dengan kesepakatan dengan keluarga korban.

“Saat ini perkuatan struktur di pintu 13 sudah mencapai 70 persen. Setelah itu, kami akan melanjutkan pengerjaan arsitektur sesuai kesepakatan terakhir, yakni memberikan tata ruang untuk keluarga korban. Penataan interiornya akan kami kembalikan kepada pihak yayasan keluarga korban dan Pemerintah Kabupaten Malang sebagai pengguna kami,” pungkasnya.

Proses renovasi Stadion Kanjuruhan saat ini telah mencapai 85 persen. Vino menegaskan bahwa pihaknya akan terus mempercepat pengerjaan agar renovasi selesai sesuai target pada Desember 2024.

Ia juga menyebutkan bahwa ada banyak perubahan signifikan dalam proses renovasi dibandingkan dengan bangunan sebelumnya, termasuk penguatan struktur, pengurangan tingkat kecuraman tribune, dan perbaikan akses evakuasi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau