Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

28 Aparat Polri Dikerahkan Amankan Paslon Pilkada Kota Malang dan Batu

Kompas.com, 25 September 2024, 23:47 WIB
Nugraha Perdana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Sebanyak 28 aparat kepolisian dari Polres Batu dan Polresta Malang Kota resmi bertugas sebagai Pengawal Pribadi (Walpri) untuk enam pasangan calon (paslon) dalam Pilkada Kota Malang dan Batu.

Tugas mereka akan berlangsung hingga pelantikan kepala daerah terpilih.

Wakil Kepala Polresta Malang Kota, AKBP Adhitya Panji Anom, menjelaskan bahwa serah terima 16 Walpri kepada masing-masing paslon telah dilakukan pada Rabu (25/9/2024).

Baca juga: Polres Ende Tugaskan 16 Personel Jadi Walpri 4 Paslon Pilkada

Selain mengawal paslon, mereka juga akan bertugas untuk Ketua KPU Kota Malang dan Ketua Bawaslu Kota Malang.

"Tadi diserahkan sebanyak 16 personel untuk menjadi pengawal pribadi baik untuk Paslon KPU dan Bawaslu. InsyaAllah dari Walpri melekat sampai nanti pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota, terhitung mulai hari ini sampai dengan pelantikan," ujar AKBP Adhitya Panji Anom.

Setiap calon, serta Ketua KPU dan Bawaslu, akan menerima dua orang Walpri. Mereka akan mengawal paslon H Anton-Dimyati Ayatullah, Heri Cahyono-Ganis Rumpoko, dan Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin.

"Tentunya tugas Walpri yang utama mengamankan orangnya, jadi target orang, barang, yang melekat terhadap paslon dan target kegiatan, dan kalau kegiatan dimanapun harus dipastikan paslon yang dikawal dalam kondisi aman," tambahnya.

Sebagai informasi, masa kampanye Pilkada 2024 berlangsung dari 25 September hingga 23 November 2024.

Pemungutan suara dijadwalkan pada 27 November, diikuti dengan penghitungan suara dan rekapitulasi hasil dari 27 November hingga 16 Desember 2024.

Di sisi lain, Polres Batu juga mengerahkan 12 personel untuk bertugas sebagai Walpri bagi tiga paslon.

Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata, menyatakan bahwa setiap paslon akan dikawal oleh dua orang Walpri.

"Mereka yang terpilih sebagai Walpri sebelumnya telah mengikuti serangkaian tahapan seleksi ketat. Harapannya, petugas kami bisa membantu para pasangan calon dalam melaksanakan aturan yang ditetapkan oleh KPU," katanya.

Namun, di Kota Batu, Ketua KPU dan Bawaslu belum memiliki Walpri. AKBP Andi menambahkan bahwa pihaknya siap mengerahkan personel tambahan jika diperlukan.

"Untuk selama bertugas menyesuaikan kebutuhan dari user (paslon), untuk lainnya apabila dibutuhkan maka kami siap menurunkan personel lainnya," jelasnya.

Baca juga: Paslon Tunggal di Pilkada Pasuruan Tetap Didampingi Walpri

Keberadaan Walpri juga merupakan bagian dari upaya menjaga keamanan dan keselamatan bagi para paslon selama aktivitas kampanye hingga penetapan hasil pemilihan.

"Diharapkan juga petugas bisa memberikan jaminan kenyamanan pasangan calon di daerah tertentu," imbuhnya.

Dia juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama masa Pilkada 2024.

"Masyarakat di Kota Batu punya kesadaran politik yang tinggi, maka dengan adanya perbedaan pilihan atau suara ini tetap bisa terjaga," tutupnya.

Pelaksanaan Pilkada Kota Batu 2024 diikuti oleh tiga paslon yakni Nurochman-Heli Suyanto, Firhando Gumelar-Rudi, dan Krisdayanti-Kresna Dewanata Phrosakh.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau