Alasan tak datang
Calon bupati Jember nomor urut 2 Muhammad Fawait mengatakan, sebenarnya pihaknya sudah siap berangkat untuk mengikuti acara tersebut dengan memakai baju kebesaran berwarna merah mudah. Bahkan, pihaknya sudah menyiapkan bunga untuk KPU dan paslon Hendy-Firjaun.
"Kami tidak hadir ada beberapa alasan yang aka dijelaskan oleh ketua tim pemenangan," kata dia di posko pemenangan Rumah Cinta.
Ketua tim pemenangan paslon Fawait-Djoko, Gogot Cahyo Baskoro mengatakan, pihaknya mengapresiasi dan menghargai undangan dari KPU Jember untuk mengikuti kegiatan deklarasi kampanye damai.
Bentuk penghargaan itu, kata dia, pihaknya sudah mendatangkan paslon, parpol pengusung dan pendukung sebanyak 50 peserta sesuai undangan KPU.
"Pagi tadi kami mendapat informasi dari LO paslon Fawait-Djoko bersama paslon sebelah, itu ada komitmen bersama untuk hari ini tidak ada pengerahan massa dalam bentuk apa pun," kata dia.
Baca juga: Hendy-Firjaun Daftar ke KPU Jember Pakai Mobil Maung Buatan PT Pindad
Alasannya, acara deklarasi kampanye damai itu merupakan wadah bagi semua paslon untuk berkomitmen melaksanakan kampanye damai.
Dia mengatakan, pada pukul 18.30 WIB, rombongan paslon 2 sudah lengkap di posko Rumah Cinta untuk menghadiri acara deklarasi damai.
Namun, lanjut dia, informasi dari tim paslon nomor urut 2 yang ada di lokasi acara deklarasi kampanye damai, ada pergerakan massa dari relawan atau pendukung paslon nomor urut 1.
"Tadi malam awal-awal sudah kami ingatkan waktu massa masih jumlahnya sedikit, kenapa ada pengerahan massa yang itu bentuk pengingkaran terhadap komitmen untuk melaksanakan deklarasi kampanye damai," ucap dia.
Gogot mengaku pihaknya tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan sehingga pihaknya menunggu.
Pihaknya menduga massa yang datang bukan masyarakat umum, namun ada upaya pengerahan massa ke lokasi acara.
"Karena baju yang dipakai semua sama, ada megaphone yang dipersiapkan, kemudian juga ada yel-yel yang itu lengkap kami dokumentasikan yel-yel yang sifatnya memprovokasi, menyerang personal dan seterusnya," jelas dia
Karena itu, pihaknya memilih untuk tidak menghadiri acara deklarasi damai tersebut.
"Karena memang tidak ada ketegasan, akhirnya kami memutuskan lebih baik paslon Fawait-Djoko tidak menghadiri acara tersebut, bukan karena takut atau khawatir," tutur dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang