KOMPAS.com - BPBD Kabupaten Magetan, Jawa Timur, melakukan droping air bersih ke Desa Kuwon, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Langkah ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi 40 kepala keluarga atau lebih dari 100 jiwa di 2 RT.
Kasi Darlog BPBD Kabupaten Magetan, Eka Wahyudi, mengatakan, krisis air bersih yang terjadi di Desa Kuwon karena sumur yang biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga mengering pada musim kemarau.
Baca juga: Warga Desa Banjarbanggi Ngawi Krisis Air Bersih karena Sumur Menjadi Asin
"Sumur warga kering, diduga karena banyaknya sumur sibel yang beroperasi sehingga mempengaruhi ketersediaan air tanah,” ujarnya ditemui di ruang kerjanya, Kamis (19/9/2024).
Eka menambahkan, warga Desa Kuwon sebenarnya memiliki pamsimas untuk memenuhi kebutuhan air bersih mereka.
Namun pada musim kemarau pasokan air yang kurang membuat 2 RT mengalami krisis air bersih.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih di 2 RT tersebut, BPBD melakukan droping air setiap hari sebanyak 6.000 liter.
“Estimasi untuk pemenuhan 100 warga itu satu hari 60 liter per jiwa jadi setiap hari kami mengirim 6.000 liter air bersih ke sana,” imbuhnya.
Tahun ini jumlah desa di Kabupaten Magetan yang mengalami kekeringan menyusut dibandingkan 2023.
Hingga September 2024, baru 1 desa yang meminta droping air karena mengalami krisis air bersih.
Baca juga: Krisis Air Bersih di Sumbawa Meluas, Status Darurat Diperpanjang hingga Oktober
Sementara pada tahun 2023, sebanyak 13 desa tercatat mengalami krisi air bersih pada musim kemarau.
“Sejumlah desa menggalakkan adanya sumur bor sehingga tahun ini baru 1 desa yang mengalami krisis air bersih,” ucapnya.
Menurut prakiraan cuaca BMKG hujan di wilayah Kabupaten Magetan baru akan turun sekitar akhir Oktober.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang