Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Pengambilalihan Dua Aset Maria oleh Anak Kosnya di Surabaya

Kompas.com, 18 September 2024, 21:39 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya menyelidiki dugaan penipuan yang dialami lansia bernama Maria Lucia Setyowati (72), warga Jalan Tenggilis III C, Tenggilis Mejoyo, Surabaya, Jawa Timur. Maria kehilangan aset berupa tanah dan bangunan setelah ditipu oleh anak kosnya.

Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Haryoko Widhi mengatakan, penyidik tengah melakukan penyelidikan atas kasus itu.

"Kasus (penggelapan aset) ini sekarang sudah berjalan, sekarang sedang pemeriksaan saksi-saksi. Nanti akan disampaikan hasilnya oleh Kasat Reskrim (Polrestabes Surabaya," kata Haryoko, Rabu (18/9/2024).

Baca juga: Duduk Perkara Kos dan Ruko Milik Maria Diambil Alih Penyewa, Janji Urus IMB Malah Diganti Nama

Sebelumnya, Maria telah melaporkan dugaan penipuan itu ke polisi. Terlapor adalah Tri Ratna Dewi yang merupakan anak kosnya.

“Jadi tahun 2017 dia ngajak buka laundry. Saya berikan dua kamar (kos Jalan Tenggilis Permai IV B) untuk operasionalnya, dia mesin-mesinnya," kata Maria saat ditemui di rumahnya, Rabu (18/9/2024).

Baca juga: Nelangsa Maria Ibu Kos di Surabaya, 2 Rumah Miliknya Diduga Diambil Alih Anak Kosnya

Kemudian, pelaku yang merupakan warga Pare, Kediri, tersebut berinisiatif membuka sebuah rekening bank atas nama Maria. Dia beralasan, hal itu untuk mengembangkan usaha laundry.

Maria pun mempercayai tindakan pelaku tersebut dan menandatangani pembukaan rekening di rumahnya. Sedangkan, usaha laundry-nya juga berkembang hingga dibantu dua karyawan.

"Masuk akal ya (alasan mengembangkan usaha), tapi ATM dia (terduga pelaku) yang bawa, jadi saya tidak bawa. Laundry itu ada dua karyawan, adik saya enggak mengurusi," jelasnya.

Kemudian, terduga pelaku membicarakan terkait bangunan yang digunakan untuk laundry, yang hanya memiliki Sertifikat Hak Milik (SHM) tanpa adanya Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

"Dia cerita 'Bu ini kan dekat (apartemen) Metropolis, kalau dikembangkan ada SHM dan IMB, tanahnya ibu itu bisa meningkat harganya. Coba bu saya bantu urus IMB'," ucap Maria menirukan pelaku.

Akhirnya, Maria kembali mempercayai ucapan anak kosnya yang terdengar meyakinkan. Selain itu, dia beralasan tidak memahami hukum hingga langsung tanda tangan tanpa serah terima.

Singkat cerita, Tri mengetahui ibu kosnya itu mempunyai tempat kos lain yang berada di Jalan Tenggilis Lama III B. Dirinya menyarankan korban menggunakanya sebagai rumah toko (ruko).

"Dia tawarkan dijadikan ruko, ukurannya 9x14 meter persegi, jadi pas tiga ruko buat kontrak-kontrakan. (Katanya) 'Saya kontrak bu kalau nanti cocok saya beli', saya manut saja,” ujarnya.

Maria yang tidak memiliki uang memutuskan untuk menggadaikan surat keputusan (SK) pensiun. Lansua itu menjaminkan kepada salah satu bank di Sidoarjo.

"Setelah uangnya cair saya renovasi, sebelumnya rumah saya jadikan kos-kosan itu. Di sana belum hitung-hitungan, pikiran saya kalau sudah (dibangun) nanti ayo buat perjanjian," ucapnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Surabaya
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Surabaya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau