BLITAR, KOMPAS.com – Seorang pria pengidap gangguan kejiwaan (ODGJ), Anton Irawan (40) ditemukan tewas terbakar di rumahnya, di Desa Kandangan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Selasa (10/9/2024).
Kepala Seksi Humas Polres Blitar Kota Iptu Samsul Anwar mengatakan, jasad Anton ditemukan hangus terbakar di kamar yang sehari-hari ditempati sendirian oleh korban.
“Jadi warga sekitar dan petugas damkar baru mengetahui kalau korban masih ada di rumah itu setelah api yang membakar rumah berhasil dipadamkan,” ujar Samsul, saat dikonfirmasi Kompas.com.
Menurut Samsul, korban selama ini diketahui menderita gangguan kejiwaan dan tinggal seorang diri di rumah yang terletak di Dusun Darungan, Desa Kandangan itu.
Baca juga: Diduga karena ODGJ Bermain Korek Api, 8 Rumah di Palembang Hangus Terbakar
Untuk kebutuhan makan, lanjut Samsul, Anton mengandalkan pemberian saudara, tetangga, dan pemerintah desa setempat.
Berdasarkan informasi dari warga sekitar, kata Samsul, gangguan kejiwaan Anton sedang kambuh dan menunjukkan perilaku agresif, termasuk pernah mencoba menabrakkan diri ke truk yang sedang melaju di jalan raya.
Terkait penyebab kebakaran, Samsul mengatakan, kepolisian masih melakukan penyelidikan.
“Penyebab belum diketahui. Bisa karena korsleting listrik atau lainnya. Tapi memang ada perilaku korban yang patut dicurigai, yakni kebiasaan merokok dan mengecas HP di kasur,” tutur Samsul.
Ditanya apakah ada kemungkinan korban sengaja membakar rumahnya, Samsul tidak bersedia menjawab.
Baca juga: Diduga Bikin Perapian di Kamar, Rumah ODGJ Ludes Dilalap Si Jago Merah
Lebih jauh, Samsul mengatakan, kebakaran yang melanda rumah Anton diketahui pertama kali oleh seorang tetangga yang mendengar suara ledakan berasal dari rumah tersebut, pada Selasa sekitar pukul 12.30 WIB.
Mengetahui adanya kobaran api dan asap dari rumah Anton, ujar Samsul, warga tersebut melapor ke perangkat desa dan warga lainnya yang segera bersama-sama berusaha memadamkan api.
Ketika api akhirnya berhasil dipadamkan bersama personel pemadam kebakaran, warga baru mendapati jasad Anton di kamarnya.
“Keluarga korban tidak menghendaki dilakukan otopsi pada jasad korban, dan menerima ini sebagai musibah,” tutur Samsul.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang