Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar ke KPU Madiun, Paslon Harmonis Naik Jip Diarak Bak Pengantin

Kompas.com, 28 Agustus 2024, 21:33 WIB
Muhlis Al Alawi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati, Hari Wuryanto-Purnomo Hadi, menumpang mobil jeep yang dihias dan diarak bak pengantin saat mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu (28/8/2024).

Tidak hanya itu, sebelum bakal paslon yang akrab disapa Harmonis tiba di KPU, tim pemenangan menyajikan irama musik dangdut yang diangkut menggunakan truk Fuso.

Suara dentuman sound system yang terdengar menambah hiruk-pikuk pendaftaran Paslon Harmonis menjadi lebih ramai.

Baca juga: Maidi-Panuntun Ungkap Arti Baju Pink Saat Daftar Pilkada Madiun

Ratusan orang pendukung Harmonis yang ikut mengantar pun berjoget ria sambil meneriakkan yel-yel, mengajak warga memenangkan Hari Wuryanto-Purnomo Hadi pada pilkada serentak 27 November 2024.

Menumpang mobil jeep warna putih, paslon Harmonis berdiri mengenakan baju lengan panjang warna putih dipadu celana hitam dan peci hitam tiba di KPU Kabupaten Madiun, Rabu (28/8/2024) sekitar pukul 13.30 WIB.

Bak pengantin, mobil jeep pun dihias menggunakan janur kuning dan aneka bunga.

Hari Wuryanto menyatakan bahwa arak-arakan yang mengantarnya bak pengantin sejatinya untuk melestarikan budaya yang ada di Kabupaten Madiun.

Menurut dia, sudah menjadi budaya di bumi kampung pesilat, pengantin yang datang ke tempat hajatan diarak banyak warga dan kendaraan.

"Ini atensi kami kepada masyarakat. Kami ingin tetap melestarikan budaya yang ada. Mudah-mudahan dengan melestarikan budaya yang ada masyarakat Kabupaten Madiun menjadi masyarakat yang harmonis dan sejahtera," ujar Hari Wuryanto.

Baca juga: Hari Baik Almanak Jawa, 2 Paslon Daftar Pilkada Madiun di Rabu Pahing

Paslon Harmonis mendaftar di KPU Kabupaten Madiun diusung enam partai politik yang memiliki kursi di DPRD Kabupaten Madiun.

Enam parpol pengusung Paslon Hari Wuryanto-Purnomo Hadi yakni PKB, Golkar, Nasdem, Gerindra, PKS dan Hanura.

Selain itu, ada enam partai non-parlemen yang mendukung paslon Harmonis. "Mudah-mudahan dengan bergabungnya banyak partai ini, Kabupaten Madiun bisa memenuhi hajat warga."

"Karena Kabupaten Madiun yang bangun harus orang Madiun. Siapa lagi kalau bukan orang Madiun," ungkap mantan Wakil Bupati Madiun periode 2018-2023 tersebut.

Ketua KPU Kabupaten Madiun, Nur Anwar, menyatakan terdapat dua paslon yang mendaftar pada hari kedua masa pendaftaran di pilkada Kabupaten Madiun 2024.

Selain Harmonis, paslon yang terlebih dahulu mendaftar yakni paslon Madiun Menyala (Ahmad Dawami-Sandhika Ferryantiko).

Baca juga: Setelah Putusan MK, PDIP Usung Sendiri Paslon dalam Pilkada Kota Madiun

"Untuk hari ini ada dua paslon yang sudah mendaftar di KPU Kabupaten Madiun. Kedua paslon diusung partai politik yang memiliki kursi di DPRD Kabupaten Madiun."

"Setelah dilakukan pemeriksaan, berkas kedua paslon dapat kami terima untuk dilakukan pemeriksaan dan verifikasi administrasi," kata Anwar.

Mantan Ketua Bawaslu Kabupaten Madiun itu menyatakan, usai pendaftaran, paslon akan menjalani uji kesehatan yang rencananya akan dilakukan di RSU dr. Soetomo di Surabaya.

Sementara itu, penetapan paslon akan dilakukan pada Minggu (22/9/2024) mendatang.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau