MALANG, KOMPAS.com - Jam menunjukkan pukul 14.00 WIB. Matahari sedang terik-teriknya. Namun, di dalam aula Koramil Pakisaji, Kabupaten Malang, puluhan anak penyandang disabilitas tampak antusias mengikuti serangkaian lomba.
Aula berukuran sekitar 10x15 meter persegi itu menjadi saksi semangat mereka dalam merayakan HUT ke-79 RI.
Berbagai lomba seperti setrika dan melipat pakaian, tiup gelas, balap bendera, dan balap karung diselenggarakan dalam rangka memeringati HUT RI.
Meskipun mereka memiliki keterbatasan fisik dan mental, semangat nasionalisme yang ditunjukkan oleh anak-anak ini patut diacungi jempol.
Baca juga: Serunya Lomba Tangkap Lele di Sawah Krandegan untuk Meriahkan HUT ke-79 RI
Mereka kompak mengenakan seragam yang terdiri dari atasan berwarna merah dan bawahan berwarna putih, dilengkapi ikat kepala pita bermotif bendera merah putih serta stiker garuda di pipi masing-masing.
Anak-anak spesial ini adalah binaan Yayasan Kartika Mutiara, yang didirikan oleh Sertu Tri Joko, salah satu Babinsa Desa Kebonagung, Kecamatan Pakisaji.
"Lomba yang kami sodorkan kepada mereka tentu kami sesuaikan dengan kemampuan masing-masing peserta, juga kami sesuaikan dengan kegiatan mingguan yang kami ajarkan setiap harinya, untuk membiasakan berlatih saraf motorik dan konsentrasi.”
Demikian ujar Serda Arief Rachman, salah satu pembina yayasan tersebut, saat ditemui pada Rabu (21/8/2024) kemarin.
Jenis lomba dibagi menjadi dua grup. Grup pertama diperuntukkan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) yang berfungsi menengah (middle function), seperti tuna daksa dan tuna grahita.
Baca juga: Meriahkan HUT Ke-79 RI, Polda Riau Gelar Lomba Desain Helm Merah Putih
Grup lainnya untuk ABK yang memiliki fungsi bawah (low function), seperti penyertaan grahita, grahita dengan penyertaan, dan tuna ganda.
"Untuk middle function lombanya di antaranya balap karung, sendok kelereng, dan setrika pakaian."
"Sedangkan low function diberikan lomba tiup gelas, balap bendera, dan menyusun warna," ungkap Serda Arief Rachman.
Lina, salah satu peserta lomba yang menyandang autisme dan down syndrome, merasa senang bisa ikut serta dalam lomba setrika.
"Senang bisa ikut lomba setrika, saya memang suka membantu ibu setrika di rumah," tutur dia.
Kebahagiaan Lina memuncak ketika ia dinobatkan sebagai pemenang lomba setrika. Raut kebahagiaan jelas terlihat di wajahnya saat menerima hadiah.