LUMAJANG, KOMPAS.com - Sawah seluas 400 hektar di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, diserang hama tikus. Akibatnya, para petani yang baru memasuki musim tanam ini terancam gagal panen.
Penjabat (Pj) Bupati Lumajang Indah Wahyuni mengatakan, pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi serangan hama tikus agar tidak semakin meluas.
Salah satunya dengan menyebar burung hantu dan memasang rumahnya. Total, ada 93 rumah burung hantu (rubuha) yang sudah dipasang.
Baca juga: Diserang Hama Tikus, Petani Jagung di Lumajang Beralih Tanam Tembakau
Puluhan rubuha itu disebar di tiga kecamatan yang paling parah diserang hama tikus. Di antaranya, Kecamatan Candipuro, Kunir, dan Yosowilangun.
"Kita juga sudah menaruh burung hantu dan membuatkan rumahnya, tadi kita sebar di tiga kecamatan yang terbilang paling parah yaitu Kunir, Yosowilangun, dan Candipuro," kata Indah di Lumajang, Jumat (2/8/2024).
Selain rubuha, pemerintah bersama petani juga memasukan belerang yang dibakar ke dalam lubang tempat persembunyian tikus.
"Tadi saya ke sana menggunakan belerang. Jadi belerang ditutup di lubang-lubang sawahnya lalu dibakar, petani juga kita minta untuk sering membersihkan pematang supaya tidak jadi sarang tikus," tambahnya.
Lebih lanjut, Indah mengimbau, para petani untuk tidak menggunakan jebakan listrik untuk membasmi hama tikus.
Sebab, metode ini sangat berbahaya dan bisa mengancam keselamatan para petani sendiri.
"Saya juga sampaikan pokoknya jangan sampai pakai listrik, itu bahaya kalau terkena orang bisa langsung meninggal," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang