BATU, KOMPAS.com - Ketua Dewan Harian Cabang (DHC) Badan Pembudayaan Kejuangan (BPK) 45 Kota Batu, Didik Mintarjo berterimakasih kepada keluarga almarhum Eddy Rumpoko yang ikhlas memindahkan makam mantan Wali Kota Batu itu dari Taman Makam Pahlawan (TMP).
Didik mengatakan, sebelumnya ada pertemuan antara keluarga Eddy Rumpoko, Pemkot Batu, dan Kogartap III Surabaya.
Pertemuan digelar terkait rencana pemindahan makam Eddy Rumpoko. Hingga akhirnya pihak keluarga kemudian dapat menyadari pertimbangan yang ada, dan ikhlas untuk dipindahkan.
Baca juga: Jenazah Wali Kota Batu Eddy Rumpoko Dipindah dari Taman Makam Pahlawan
"Setelah perundingan lama antara pemilik otoritas TMP yakni Gartap, Pemkot melalui Dinas Sosial dengan keluarga, akhirnya keluarga menyadari dan ikhlas makam dipindahkan," kata Didik, Jumat (2/8/2024).
Sebelumnya, DHC BPK 45 Kota Batu mengirim surat kepada Kaskorgatap III Brigjen TNI (Marinir) Agung Krisnanto di Surabaya.
DHC BPK 45 Kota Batu mempertanyakan informasi dan kepastian pemindahan makam Eddy Rumpoko ke tempat pemakaman umum atau keluarga.
Pemindahan makam Eddy Rumpoko bertujuan demi menjaga citra TMP Suropati dan citra kewibawaan TNI
Keberadaan makam non pejuang atau non prajurit TNI di TMP dikhawatirkan dapat menimbulkan polemik nasional berkepanjangan.
Pemindahan makam Eddy Rumpoko sebelumnya direncanakan dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri tahun 2024.
"BPK 45, kan meminta penegakan hukum positif terkait siapa yang boleh dimakamkan di TMP, agar tidak timbul gejolak di masyarakat. Serta menjaga tradisi dan adab," kata dia.
Pihaknya juga berterimakasih kepada semua pihak terkait yang telah mendukung jalannya pemindahan makam Eddy Rumpoko.
Baca juga: Eks Wali Kota Batu Eddy Rumpoko Meninggal Dunia di Rumah Sakit Semarang
DHC BPK 45 juga berencana akan menggelar kegiatan kirim doa khusus terkait hal ini. "Ya di mana tempatnya nanti, mungkin di kantor BPK, tapi ini masih di tata oleh panitia."
"Kami sangat berterima kasih pada keikhlasan keluarga, karena mau menyadari fungsi TMP sebagai tempat suri teladan, keluhuran, dan keikhlasan," kata dia.
Adanya makam Eddy Rumpoko di TMP sebelumnya mendapat sorotan dari aktivis HAM yang juga istri mendiang Munir Said Thalib yakni Suciwati.
Keterangan yang disampaikan Suciwati melalui unggahan di akun media sosialnya pada Minggu (26/5/2024) lalu menyebut, pemimpin daerah memang memiliki tugas untuk memajukan daerahnya.