Editor
Dari hasil perampokan, Fathoni mendapatkan uang Rp 240 juta. Sementara Supraptono sebagai eksekutor mendapatkan Rp 50 juta.
Sisanya untuk membayar sewa truk sebesar Rp 5 juta dan biaya tiga kuli angkut sebesar Ro 5 juta.
“Uang yang didapatkan Fatoni digunakan Rp 100 juta untuk judi online, 100 juta untuk bayar utang, sisanya untuk membeli handphone dan perhiasan,” kata Ridwan.
Saat diamankan, kedua tersangka sempat melakukan perlawanan sehingga petugas melumpuhkan mereka.
Baca juga: Sopir Truk Pengangkut Rongsokan Tewas di Madiun, Diduga Korban Perampokan
Dari tangan tersangka, polisi mengamankan, sebuah besi sebagai alat membunuh korban, 1 unit kendaraan truk, 3 buah handphone, sebuah perhiasan emas, uang tunai Rp 1.050.000, dan sebuah sepeda motor matic.
“Pasal yang disangkakan pasal 339 pencurian dengan pembunuhan. Ancaman hukumannya seumur hidup atau kurungan penjara 20 tahun,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kasatreskrim Polres Madiun, AKP Magribi Agung Saputra, mengaku menemukan tanda-tanda korban dirampok karena sebagian muatannya hilang.
"Pemilik truk menaksir kerugiannya mencapai Rp600 juta. Untuk berat muatannya sekitar 9 ton," bebernya, Rabu (24/7/2024).
Sebanyak enam saksi telah diperiksa untuk mengungkap peran para tersangka.
"Saksi ini tidak jauh dari tempat kejadian perkara, termasuk pemilik truk dari pemasok tembaga UD Mitra Logam, Yogyakarta."
Baca juga: Misteri Kematian Sopir di Dalam Truk di Madiun, Sebagian Muatan Hilang, Ada Luka di Kepala Korban
"Kami juga mengamankan beberapa barang bukti, salah satunya rekaman CCTV, untuk mengungkap penyebab pasti kematian korban," jelasnya.
Dalam rekaman CCTV terlihat korban tewas setelah dirampok dan tembaga di atas truk tidak utuh.
"Dari hasil CCTV, usai truk masuk namun dari pintu sopir keluar seseorang yang tidak dikenal.Sebagian barang korban hilang. Kami belum menemukan benda benda yang mencurigakan yang digunakan pelaku indikasi pembunuhan," tukasnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Muhlis Al Alawi | Editor: Aloysius Gonsaga AE, Pythag Kurniati), Tribun Jatim
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang