SURABAYA, KOMPAS.com - Rektor Universitas Airlangga (Unair) Prof M Nasih mengaku tak mendapatkan intervensi dari Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat memecat Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Prof Budi Santoso.
Berdasarkan laman resmi Unair, https://unair.ac.id/manajemen-majelis-wali-amanat/, Menkes Budi masuk dalam jajaran Majelis Wali Amanat (MWA) Unair, untuk periode 2022-2027.
“Oh enggak, enggak ada (intervensi dari Menkes),” kata Nasih kepada wartawan di depan Masjid Ulul Azmi, Kampus C Unair, Selasa (9/7/2024).
Baca juga: Angkat Lagi Prof Budi Jadi Dekan FK, Rektor Unair Ingatkan soal Status PNS
Diketahui, Menkes Budi mewakili unsur masyarakat dalam jajaran MWA. Selain itu, ada nama Wapres KH Ma’ruf Amin sebagai unsur masyarakat dan Mendikbudristek Nadiem Makarim dari unsur menteri.
Kemudian, pejabat lain yang berada di MWA adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang merupakan unsur masyarakat.
“Enggak ada juga (intervensi pejabat lain), biasa aja, itu proses alami di kita. Kita menemukan keseimbangan baru itu biasa. Itu proses organisasi kan begitu ya, dari proses-proses, ketemu keseimbangan baru,” jelasnya.
Sementara itu, Prof Budi juga mengaku tak mendapatkan intimidasi dari pihak manapun setelah dipecat. Dia juga menganggap permasalahanya sudah usai setelah diangkat lagi sebagai dekan FK.
“Sudah selesai kan. Sudah, sudah. Ini kan sudah selesai. Tidak ada (intimidasi),” kata Budi.
Diberitakan sebelumnya, Kemenkes memastikan tidak memerintahkan Unair untuk mencopot Dekan FK Budi Santoso yang mengkritik kedatangan dokter asing.
Baca juga: Dekan FK Unair Mulai Kerja Lagi Besok setelah Jabatanya Dikembalikan Rektor
Ia menegaskan, Kementerian Kesehatan tidak membawahi Unair dan tidak memiliki wewenang mengatur Unair.
"Informasi yang mengatakan Menkes mengkontak Rektor Unair untuk meminta memberhentikan Dekan FK merupakan fitnah dan hoaks," kata Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril saat dikonfirmasi, Kamis (4/7/2024).
Syahril juga menyatakan, informasi yang beredar seolah Kemenkes akan mendatangkan 6.000 dokter warga negara asing (WNA) juga merupakan hoaks.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang