KOMPAS.com - Seorang pria bernama Yusup (23), meninggal dunia akibat tertembak senapan angin secara tidak sengaja oleh rekannya sendiri berinisial RS di hutan Desa Betek, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo, Kamis (4/7/2024).
Kepala Seksi Humas Polres Probolinggo, Iptu Merdhani Pravita Shanty membenarkan adanya kejadian tersebut.
"Benar. Yusuf meninggal usai tertembak senapan angin temannya," jelas Pravita, Jumat (5/7/2024).
Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) setelah mendapat laporan kejadian tersebut.
Baca juga: Pria di Bali Tembak Pengendara Motor dengan Senapan Angin karena Cemburu
Vita, sapaannya, menambahkan, sebelum kejadian, sekitar pukul 10.00 WIB pelapor yang merupakan orang tua korban mengajak Yusuf memanen singkong di ladang.
Namun, Yusuf menolak ajakan tersebut dan memilih berburu dengan temannya.
“Sekitar pukul 15.00 WIB, orang tua korban diberi tahu warga bahwa Yusuf dibawa ke Puskesmas Condong,” jelas Vita.
Di tengah perjalanan, orang tua Yusuf mendapat informasi anaknya telah dibawa ke RSUD Waluyo Jati Kraksaan.
Mendengar informasi tersebut, orang tua korban pun langsung ke RSUD.
Ia pun bergegas ke rumah sakit dan tiba pada pukul 17.30 WIB. Ia mendapatkan informasi dari istrinya bahwa Yusuf terkena tembak oleh RS.
Tidak lama kemudian, RS bersama I dan A (inisial) datang dan menjelaskan bahwa kejadian tersebut merupakan kecelakaan.
Mereka mengaku Yusuf terkena tembakan senapan angin milik RS saat berburu hewan di hutan Desa Betek Krucil, Kabupaten Probolinggo.
Baca juga: Tak Diizinkan Mancing, Pelajar SMP di Kalbar Nekat Bunuh Diri dengan Senapan Angin
Setelah mendengar keterangan tersebut, pelapor melihat kondisi Yusuf yang telah meninggal dunia dengan luka tembak di bagian dahi.
Orang tua korban pun melaporkan kejadian itu ke polisi.
Di TKP, polisi mengamankan barang bukti, dan memeriksa saksi-saksi serta melakukan serangkaian tindakan penyelidikan lainnya.
Petugas mendatangi rumah RS pada pukul 22.00 WIB pada hari yang sama. Setelah dilakukan wawancara dan konfrontasi dengan bukti yang ada, RS mengakui bahwa dirinya yang menyebabkan meninggalnya Yusuf karena kelalaiannya.
Dalam keterangannya, RS menjelaskan bahwa pada hari itu, sekitar pukul 12.30 WIB, ia bersama dengan temannya A, Z, R, AH, dan Yusuf pergi berburu di hutan Desa Betek.
”Mereka dibagi menjadi dua kelompok. RS, Z dan Yusuf berada dalam satu kelompok. RS berperan sebagai penembak, sementara Z dan Yusuf bertugas sebagai pengusir dan pengambil hewan buruan,” jelas Vita.
Saat berburu, kondisi medan yang penuh semak-semak tinggi membuat jarak pandang menjadi kurang jelas.
Ketika RS hendak menembak sasarannya yang berjarak sekitar 20 meter, terdengar suara teriakan "aduh".
Z segera berlari ke arah Yusuf dan menemukan Yusuf sudah berdarah di bagian dahi.
Baca juga: Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi
RS mengakui bahwa ia secara tidak sengaja menembak Yusuf.
Setelah kejadian tersebut, mereka segera membawa Yusuf ke Puskesmas Condong, namun karena kondisi Yusuf yang kritis, ia kemudian dirujuk ke RSUD Waluyo Jati Kraksaan.
Sayangnya, Yusuf dinyatakan meninggal dunia saat tiba di RSUD.
"Hingga kini proses penyidikan masih berlangsung. Informasi terbaru nanti akan disampaikan," pungkas Vita.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang