Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Surabaya Terapkan Blokir KK, Warga Bingung dan Takut

Kompas.com - 01/07/2024, 20:44 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur, terkait pemblokiran kartu kekuarga (KK) yang tidak sesuai dengan tempat tinggal menimbulkan kebingungan di masyarakat.

Salah satunya adalah Wahyu Hestiningdiah, warga Ngagel Rejo, Kecamatan Wonokromo. Wanita itu kaget karena secara tiba-tiba mendapat pemberitahuan KK-nya masuk ke daftar blokir.

“Ketua Kelompok Dasawisma Ngagel Rejo nge-share file excel, isinya daftar warga Ngagel Tirto 3 yang diblokir KK-nya. Salah satunya keluargaku,” kata Wahyu saat dikonfirmasi melalui telepon, Senin (1/7/2024).

Wahyu pun bingung karena kedua orangtuanya sudah tinggal di rumah tersebut sejak menikah sekitar tahun 1980 silam. Selain itu, dia dan keluarga tidak pernah pindah tempat.

Baca juga: 42.408 KK di Surabaya Terancam Diblokir karena Tak Sesuai Domisili

“Dari saya lahir sampai sekarang, kami enggak pernah pindah sampai sekarang. Karena itu rumah tetap, bukan kos atau kontrak,” jelasnya.

Lebih lanjut, Wahyu mengonfirmasikan masalah pemblokiran KK tersebut ke kantor Kelurahan Ngagel Rejo. Ternyata, dia menemukan sejumlah warga lainnya yang mengeluhkan kasus serupa.

“(Saat dikonfirmasi) pihak kelurahan malah ngomong begini, ‘kalau diblokir berarti ibu enggak pernah nempati rumah ini’," ucapnya.

"(Ibu) saya itu dari menikah sampai sekarang, anaknya dari bayi sampai sekarang semuanya itu tinggal di Ngagel. Lalu dia (petugas) ngomong ‘lho ibu jangan bohong, nanti ibu disurvei lho ke rumah’," tambahnya.

Kemudian, petugas kecamatan meminta Wahyu untuk menemui pengurus RT yang ada di wilayahnya. Selanjutnya, dia diharuskan untuk mengisi ulang data sebagai warga tetap di daerah itu.

“Kami (dia dan keluarga) dikasih surat form lagi oleh RT. Disuruh ngisi data diri lagi, dan kelanjutannya belum ada tindak lanjut sampai sekarang,” ujarnya.

Sementara itu, warga lainya berinisial AD asal Jalan Jagiran, Kecamatan Tambaksari, mengaku takut dengan kebijakan tersebut lantaran sejumlah KK tetangganya menumpang di rumahnya.

“Awalnya ibu dan ayah saya tahun 1990-an tinggal di rumah itu. Saat itu masih satu KK, ibu bapak sama kakak, sampai saya belum lahir, sampai saya lahir 1997,” kata AD.

Selanjutnya, kakak AD memutuskan untuk pindah rumah setelah menikah sekitar tahun 2010-an. Dia mendaftarkan KK baru namun masih menggunakan alamat yang ditinggali orangtuanya.

"(Kakak) sudah pecah KK-nya, Meskipun kakak saya sudah punya rumah sendiri, tapi alamatnya masih yang lama. Jadi pas itu satu alamat ada dua KK (orangtua dan kakaknya)," jelasnya.

AD mengungkapkan, ada dua tetanggnya yang kemudian ikut menumpang alamatnya untuk dijadikan KK. Mereka beralasan hal tersebut hanya untuk memenuhi persyaratan pindah dari luar kota.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satu Lagi Kakek Pelaku Pencabulan Anak di Ngawi Ditangkap

Satu Lagi Kakek Pelaku Pencabulan Anak di Ngawi Ditangkap

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah

Surabaya
Aksi Teatrikal Merespons Kasus Kematian Wartawan dan Keluarganya yang Terbakar di Karo

Aksi Teatrikal Merespons Kasus Kematian Wartawan dan Keluarganya yang Terbakar di Karo

Surabaya
Pemuda Banyuwangi Ditangkap karena Curi Kotak Amal Masjid di Warung Sate

Pemuda Banyuwangi Ditangkap karena Curi Kotak Amal Masjid di Warung Sate

Surabaya
Jawaban AHY dan Emil Dardak soal Rekomendasi di Pilkada Gresik 2024

Jawaban AHY dan Emil Dardak soal Rekomendasi di Pilkada Gresik 2024

Surabaya
Remaja Tewas di Rumahnya dengan Luka di Mata dan Bibir, Sang Ibu Sempat Tersandung Jasad Korban

Remaja Tewas di Rumahnya dengan Luka di Mata dan Bibir, Sang Ibu Sempat Tersandung Jasad Korban

Surabaya
PDI-P Beri Penugasan Pilkada Kota Blitar ke Bambang Rianto

PDI-P Beri Penugasan Pilkada Kota Blitar ke Bambang Rianto

Surabaya
Mantan Rektor Unair Sebut Indonesia Bukan Kekurangan Dokter Spesialis tapi Salah Pendistribusian

Mantan Rektor Unair Sebut Indonesia Bukan Kekurangan Dokter Spesialis tapi Salah Pendistribusian

Surabaya
Banjir Rob Terjang Bangunan Rumah Warga di Situbondo

Banjir Rob Terjang Bangunan Rumah Warga di Situbondo

Surabaya
Guru SMPN Sidoarjo Jadi Tersangka Pelecehan Seksual Murid

Guru SMPN Sidoarjo Jadi Tersangka Pelecehan Seksual Murid

Surabaya
Wanita yang Sebut Polisi Terima Suap Kasus Pernikahan Gadis 16 Tahun Minta Maaf

Wanita yang Sebut Polisi Terima Suap Kasus Pernikahan Gadis 16 Tahun Minta Maaf

Surabaya
Menteri ATR/BPN Sebut Peretasan Bisa Menyerang Sistem Sertifikat Elektronik

Menteri ATR/BPN Sebut Peretasan Bisa Menyerang Sistem Sertifikat Elektronik

Surabaya
Kepsek dan Guru yang Terlibat Perselingkuhan di Sumenep Tak Ditahan meski Berstatus Tersangka

Kepsek dan Guru yang Terlibat Perselingkuhan di Sumenep Tak Ditahan meski Berstatus Tersangka

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com