Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Balita Dibunuh Orangtuanya lalu Dikubur di Samping Rumah, Korban Pernah Disundut Rokok 5 Kali

Kompas.com - 28/06/2024, 14:28 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Banyak sisi kelam yang diungkap polisi dalam kasus kematian AF (3), bocah asal Desa Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten, Kediri, Jawa, Timur.

Diketahui, AF sebelumnya ditemukan tewas terkubur di samping rumahnya, Selasa (25/6/2024). Terungkap, kematiannya akibat kekerasan yang dilakukan ayah tiri dan ibu kandungnya sendiri, yakni T (23) dan N (26).

Atas hal itu, kedua orangtuanya tersebut kini sudah diamankan dan ditahan di Markas Polres Kediri dengan status tersangka.

Baca juga: Kronologi Ibu Kandung dan Ayah Tiri di Kediri Aniaya Balita hingga Tewas, Korban Dipukul dan Disundut Rokok

Kepala Kepolisian Resor (Polres) Kediri Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Bimo Ariyanto mengatakan, kekerasan terhadap korban oleh orangtuanya itu bukanlah penganiayaan pertama, namun menjadi terakhir karena korban meninggal dunia.

“Penganiayaan oleh tersangka terhadap anaknya ini bukan pertama kali. Sebelum-sebelumnya juga pernah terjadi,” ujar AKBP Bimo dalam konferensi pers, Kamis (27/6/2024).

Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal Polres Kediri Inspektur dua (Ipda) Hery Yuwono mengungkapkan, di antara kekerasan yang pernah terjadi adalah sundutan rokok.

“Hasil pemeriksaan tersangka mengakui ada kekerasan sundutan rokok kepada korban,” ujar Ipda Hery Yuwono dihubungi Kompas.com, Jumat (28/6/2024).

Sundutan oleh ayah tirinya itu terjadi pada 20 Juni 2024. Saat itu ayah tirinya merasa jengkel karena korban tidak segera menuruti perintahnya untuk mandi.

“Disundut rokok di bagian perut sebanyak 5 kali,” kata Hery.

Ada pun tabiat orangtua yang temperamental itu juga diakui oleh para tetangganya. Mereka kerap mendengar kegaduhan di dalam rumah korban. Bahkan suatu kali korban tersebut pernah berlari minta tolong kepada tetangganya.

“Waktu itu tiba-tiba lari minta tolong. Tapi waktu itu saya ndak tahu maksudnya (minta tolong),” ujar Joko, seorang tetangga pelaku dalam kesempatan sebelumnya.

Sebelumnya diberitakan, AF dianiaya orangtuanya hingga tewas lalu dikubur di samping rumah pada Sabtu (22/6/2024).

Perbuatan pelaku diungkap oleh kakek korban pada Selasa (25/6/2024) diikuti dengan pembongkaran makam.

Motifnya sepele, yakni kedua orangtuanya mengaku kesal dan jengkel karena korban menumpahkan gelas air minum di kamar rumah.

Baca juga: Fakta Memilukan Kematian Balita di Kediri yang Tewas Dibunuh Orangtuanya...

Polisi menjerat pelaku dengan pasal berlapis yaitu pasal 44 ayat 1, 3 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan Pasal 80 ayat 4 juncto pasal 76 C Undang-undang Nomor 23 Tahun 2003 Tentang Perlindungan Anak. Dengan ancaman pidana penjara selama 20 tahun.

Ada pun sejumlah barang bukti yang telah diamankan di antaranya adalah sebuah motor, jarit, hingga kain kafan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dapat Rekomendasi PPP, Eri Cahyadi Terima Surat Tugas PSI Maju Pilkada Surabaya

Usai Dapat Rekomendasi PPP, Eri Cahyadi Terima Surat Tugas PSI Maju Pilkada Surabaya

Surabaya
Polisi Lumajang Periksa Pengasuh Ponpes yang Nikahi Gadis di Bawah Umur

Polisi Lumajang Periksa Pengasuh Ponpes yang Nikahi Gadis di Bawah Umur

Surabaya
Bus Pelita Indah Terguling di Kediri, 13 Penumpang Terluka

Bus Pelita Indah Terguling di Kediri, 13 Penumpang Terluka

Surabaya
Survei Indopol: Bupati Petahana Ungguli Sosok Lain dalam Pilkada Lamongan 2024

Survei Indopol: Bupati Petahana Ungguli Sosok Lain dalam Pilkada Lamongan 2024

Surabaya
Polisi Tetapkan 3 Tersangka Penganiayaan Tukang Pentol, 2 Orang Pesilat dan Residivis

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Penganiayaan Tukang Pentol, 2 Orang Pesilat dan Residivis

Surabaya
Simpan Sabu di Dalam 63 Klip Plastik dan Siap Dikonsumsi, Pria di Sumenep Diringkus Polisi

Simpan Sabu di Dalam 63 Klip Plastik dan Siap Dikonsumsi, Pria di Sumenep Diringkus Polisi

Surabaya
Rumah di Kediri Terbakar, Pemilik Tewas

Rumah di Kediri Terbakar, Pemilik Tewas

Surabaya
Cerita Penemuan Motor Hilang di Jombang, Berawal dari Sepeda Angin yang Digunakan Pelaku

Cerita Penemuan Motor Hilang di Jombang, Berawal dari Sepeda Angin yang Digunakan Pelaku

Surabaya
Sepekan Pencarian, 3 Nelayan Hilang Usai Ditabrak Kapal Penumpang di Gili Iyang Sumenep Belum Ditemukan

Sepekan Pencarian, 3 Nelayan Hilang Usai Ditabrak Kapal Penumpang di Gili Iyang Sumenep Belum Ditemukan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 2 July 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 2 July 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Kronologi Bus Harapan Jaya Tabrak Truk di Tol Jombang-Mojokerto, 1 Tewas

Kronologi Bus Harapan Jaya Tabrak Truk di Tol Jombang-Mojokerto, 1 Tewas

Surabaya
330 Pasangan Ikuti Nikah Massal di Balai Kota Surabaya

330 Pasangan Ikuti Nikah Massal di Balai Kota Surabaya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 2 July 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 2 July 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Bus Harapan Jaya Tabrak Truk di Tol Jombang, Kondektur Tewas

Bus Harapan Jaya Tabrak Truk di Tol Jombang, Kondektur Tewas

Surabaya
Suami Istri di Kediri Dikeroyok Massa, Polisi Lacak Pelaku dan Korban Luka Lebam

Suami Istri di Kediri Dikeroyok Massa, Polisi Lacak Pelaku dan Korban Luka Lebam

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com