KOMPAS.com - Ratusan warga terdampak insiden lubernya salah satu tangki minyak di terminal bahan bakar minyak (BBM) Tuban, Jawa Timur, mendapatkan pengobatan gratis.
Bertempat di balai desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Rabu (26/6/2024), para warga desa bergantian mengantri untuk mengecek kesehatan dari petugas medis PT Pertamina Patra Niaga.
Peristiwa lubernya salah satu tangki di terminal BBM Tuban beberapa hari lalu, membuat banyak warga yang tinggal di sekitar lokasi mengalami gangguan kesehatan seperti sesak napas, pusing dan mual.
Baca juga: Warga Terdampak Tangki Luber di Terminal BBM Tuban Masih Trauma
Tumi (69), salah satu warga yang terdampak luberan tangki Pertamina mengaku, selama 4 hari mengalami sesak napas usai menghirup udara yang bercampur gas tersebut.
Bahkan, Tumi yang tinggal sendirian di rumah, juga sempat diungsikan oleh keluarganya ke desa lain, tetapi masih mengalami sesak napas.
"Setelah menghirup bau pada kejadian itu, saya setiap malam itu sesak napas sampai 4 hari," kata Tumi kepada Kompas.com, Rabu (26/6/2024).
Tumi menceritakan, sesak napas yang dialaminya mulai berkurang setelah meminum obat yang diberikan saat pengobatan warga.
"Sudah dua kali ikut pengobatan di balai desa dan sesak napfas saya sudah berkurang, tidak kambuh lagi setelah minum obat ini," terangnya.
Area Manager Communication Relation Pertamina Patra Niaga regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi menyampaikan, layanan kesehatan ini untuk memastikan warga mendapatkan pemeriksaan medis terbaik.
Baca juga: Bau Menyengat Luberan Tangki Pertamax di Terminal BBM Tuban Bikin Warga Sesak Napas
"Pertamina Patra Niaga akan terus berupaya memberikan layanan terbaik bagi masyarakat terdampak dan memastikan semuanya dalam kondisi sehat secara fisik maupun psikologisnya," ujar Ahad dikonfirmasi Kompas.com.
Menurutnya, pelayanan kepada warga merupakan prioritas Pertamina untuk memastikan semuanya dalam kondisi baik setelah terjadinya insiden di Terminal BBM Tuban beberapa hari lalu.
Dengan pelayanan kesehatan ini warga dapat memanfaatkan untuk memeriksakan kesehatan dan menyampaikan gejala-gejala yang dialaminya.
"Pelayanan kesehatan ini kali kedua di Desa Tasikharjo, pertama bertempat di rumah mantan kepala desa dan sekarang bertempat di balai desa," terangnya.
Selain itu, Pertamina telah menyalurkan berbagai macam obat-obatan sesuai dengan keluhan dari warga.
Choirul Majdi, Officer Medical Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus mengatakan, hasil pemeriksaan mayoritas warga yang datang berobat terpantau cukup baik.
"Mayoritas yang berobat mengeluhkan masalah batuk pilek, pegel linu, sakit lambung, sariawan, sakit mata, darah tinggi serta diabetes, hanya sedikit keluhan yang berhubungan dengan saluran pernapasan," ujarnya.
Baca juga: Pertamina Investigasi Penyebab Melubernya Tangki Pertamax di Terminal BBM Tuban
Selain pengobatan di balai desa, tim medical Pertamina Patra Niaga juga melakukan visit door to door atau home visit kepada warga yang tidak bisa datang ke lokasi untuk pengobatan.
Beberapa warga yang tidak bisa datang tersebut karena telah lanjut usia atau kondisi yang tidak memungkinkan warga untuk datang ke lokasi pengobatan.
"Untuk kali ini ada sekitar 10 orang warga yang mendapatkan pelayanan home visit dari tim medis Pertamina," ujarnya.
Sebelumnya, salah satu tangki minyak di Terminal BBM Tuban, Jawa Timur, meluber sekira pukul 02.00 WIB, Senin (10/6/2024).
Insiden tersebut memaksa ribuan warga Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, mengungsi karena bau menyengat yang ditimbulkan dari uap minyak yang meluber.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.