KOMPAS.com - Kisah tragis bocah empat tahun yang tewas karena disiksa orang tuanya masih memiliki cerita lain.
Sebelum dikubur di samping rumah, ternyata jasad balita itu sempat dibonceng ke luar kota. Ini diketahui dari hasil penyidikan polisi.
Diungkapkan bahwa sebelum dikubur di samping rumahnya di Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten, Kediri, Jawa, Timur, jenazah AF sempat diboyong orang tuanya pakai motor ke kamar kos yang ada di Kelurahan Bangsal, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri.
Baca juga: Balita di Kediri Tewas Dianiaya Orangtua karena Masalah Air Gelas Tumpah
Sekadar diketahui, AF merupakan balita yang tewas setelah dianiaya ibu kandung dan ayah tirinya, yakni NA (26) serta T (23).
Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor Polres (Polres) Kediri Inspektur Dua (Ipda) Hery Yuwono mengatakan, peristiwa itu terjadi setelah orang tua korban bingung mengetahui anaknya meninggal dunia.
“Korban digendong ibunya pakai jarit lalu dibonceng bapak tirinya ke kost di Bangsal,” ujar Ipda Hery kepada Kompas.com, Rabu (26/6/2024).
Di kamar kos itulah orang tuanya berencana mengurus jenazah. Mulai dari mencari kain kafan hingga kembang kebutuhan pengurusan jenazah.
Namun rencana itu gagal karena tiadanya gunting untuk memotong-motong kain kafan sehingga mereka kembali membawa jenazah korban ke rumah.
Baca juga: Balita Terkubur di Kediri, Ibu dan Ayah Tiri Ditetapkan Tersangka
“Akhirnya kembali dibawa pulang ke rumah lalu dimakamkan di samping rumah itu,” lanjut Hery.
Sesampainya di rumahnya di Desa Tugurejo itu, orang tuanya yang panik tersebut lantas memakamkan korban. Lokasinya tepat di samping tembok rumah.
Jenazah korban memang terbungkus kain kafan, namun pemakaman ala kadarnya. Kedalaman galian hanya sekitar 40 sentimeter.
Ipda Hery mengungkapkan, penggalian makam tersebut dilakukan oleh ayah tirinya menggunakan peralatan seadanya. Mulai dari sendok, kayu, hingga pisau dapur.
“Pemakamannya sekitar menjelang subuh,” kata Hery.
Peristiwa penganiayaan yang menyebabkan kematian AF merupakan puncak kekerasan yang dialaminya. Kekerasan itu diduga sering terjadi,
Kepada polisi, orang tua korban mengakui dalam kesempatan sebelumnya memang pernah menganiaya anaknya tetapi tidak sering.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Balita di Kediri oleh Ibu Kandung dan Ayah Tiri, Pelaku Sempat Menangis Minta Maaf
Keterangan itu berbeda dengan temuan pihak kepolisian yang memeriksa para saksi. Keterangan saksi, dalam kesehariannya kerap melihat pelaku menganiaya korban.
Ini masih menjadi bahan kepolisian untuk melakukan pendalaman penyidikan.
“Saksi mengungkap sering melihat kekerasan yang dilakukan pelaku. Ini yang masih terus kami dalami,” lanjut Hery.
Sebelumnya diberitakan, bocah perempuan berinisal AF (4) ditemukan tewas terkubur di samping rumahnya, Selasa (25/6/2024).
Dari pemeriksaan terungkap pelakunya adalah orang tuanya sendiri yang mengaku kesal dengan sikap korban.
Kedua orang tuanya telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan pasal berlapis dalam perundangan perlindungan anak maupun perundangan kekerasan dalam rumah tangga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.