KEDIRI, KOMPAS.com - Tetangga mengungkap sifat tidak biasa NA (26) dan T (23), warga Dusun Mbabakan, Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, terduga pelaku pembunuhan terhadap balita AF (4), anaknya.
Pasangan suami istri tersebut dikenal tetangganya jarang bersosialisasi di lingkungan rumahnya. Sebagai suami istri keduanya juga diketahui sering terlibat cekcok.
Joko, tetangga pelaku, mengatakan, dirinya kerap mendengar pertengkaran antarkeduanya. Suara itu cukup keras terdengar meski berjarak empat rumah dari rumahnya.
"Kalau malam sering terdengar ramai (cekcok) dari rumahnya itu. Dan Jumat malam itu juga terdengar ramai. Kayak ada suara lemparan benda gitu,” ujar Joko ditemui di lokasi kejadian, Selasa (25/6/2024).
Baca juga: Orangtua di Kediri Bunuh Anaknya yang Masih Balita, lalu Menguburnya di Samping Rumah
Pasangan itu, masih kata Joko, juga diketahui kerap berlaku kasar pada korban. Bahkan, suatu kali korban pernah tiba-tiba datang ke rumahnya untuk minta tolong.
"Waktu itu tiba-tiba lari minta tolong. Tapi waktu itu saya tidak tahu maksudnya (minta tolong),” lanjutnya.
Baca juga: Pembunuhan Balita di Kediri Terungkap Berkat Kecurigaan Kakek Korban
Sedangkan, di malam kejadian, yaitu Sabtu (22/6/2024) malam, Joko merasa ada yang janggal. Kondisi rumah korban sudah sepi.
"Padahal biasanya jam 2 pagi itu dia pasti lewat depan rumah,” pungkasnya.
SY (70), bapak dari NA (26) yang juga merupakan kakek korban, mengaku tidak menyangka nasib cucu kesayangannya berakhir tragis di tangan ayah tirinya itu.
Padahal, kata SY, menantunya berinisial T (23) itu dalam kesehariannya terlihat biasa saja. Tidak ada tanda-tanda perangai jahat. Bahkan, kalau berkunjung ke rumahnya di Pace, Kabupaten Nganjuk, juga kerap membantunya.
"Kalau datang ke rumah saya dia ya biasa bantu-bantu. Misal kasih pakan sapi,” ujarnya.
Oleh sebab itu, dia tidak menyangka dan sangat menyayangkan peristiwa itu terjadi. Apalagi korban merupakan cucu yang diasuhnya sejak kecil.
Sebelumnya diberitakan, balita AF (4) meninggal dunia diduga dianiaya oleh orangtuanya sendiri pada Sabtu (23/6/2024). Setelah tewas, jasadnya kemudian dikuburkan di samping rumahnya.
Pembunuhan itu baru terungkap oleh kakek korban yang curiga lalu memeriksa makamnya di Kediri pada Selasa (25/6/2024).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.