Editor
Saat itu dirinya akan mendahului truk pengangkut aspal di jalan raya Ngawi-Cepu menuju sekolahnya di SMKN 2 Ngawi untuk latihan ketoprak.
"Truk itu di depan saya tapi jalannya pelan di tengah jalan. Saya takut mau nyalip dari kanan, akhirnya saya lihat ada celah di kiri jalan, saya berusaha nyalip tiba-tiba saya tidak ingat karena pingsan," katanya.
Saat tersadar, Retno mengaku sudah dalam kondisi dipangku oleh salah satu tetangganya. Ketika itu kakinya terasa sangat sakit.
"Saya sadar sudah di pelukan tetangga saya, saya hanya merasakan kaki saya sakit, setelah itu pingsan lagi," katanya.
Sementara itu, pihak sopir sudah bertanggung jawab dengan perbaikan motor. Namun untuk biaya pengobatan, kata Retno, sopir itu tak mampu.
"Katanya sopir orang yang tidak mampu, hanya bisa membiayai perbaikan motor. Selama ini untuk biaya makan dan transport untuk pengobatan ke Solo dari donasi," terangnya.
(Penulis: Sukoco | Editor: Pythag Kurniati)
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang