Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Demam Berdarah di Gresik Meningkat, Ada Korban Jiwa

Kompas.com - 19/06/2024, 21:17 WIB
Hamzah Arfah,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit demam berdarah kembali melanda Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Korban yang terkena tidak hanya meningkat dibanding tahun lalu tetapi juga ada yang meninggal dunia.

Menurut data Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik, ada 250 pasien atau kasus demam berdarah pada periode Januari sampai minggu kedua Juni 2024.

Kemudian, 120 kasus pada rentang Januari hingga Juli 2023, sementara Januari hingga Juli 2022 sebanyak 172 kasus atau pasien.

Baca juga: Cegah Demam Berdarah, Ketua TP-PKK Kediri Ajak Ratusan Kader Kerja Bakti Bersihkan Lingkungan

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Gresik dokter Puspitasari Whardani mengatakan, kasus demam berdarah yang terjadi di Gresik tidak hanya mengalami peningkatan.

Ada temuan pasien meninggal dunia yakni bayi yang masih berusia enam bulan. Kasus ini terjadi pada akhir Mei 2024.

"Untuk kasus pasien meninggal, rumah sakit baru memberi informasi. Bahwa ada pasien suspect DBD (Demam Berdarah Dengue) di Kecamatan Manyar, yang meninggal akhir Mei lalu," ujar Puspitasari kepada awak media, Rabu (19/6/2024).

Puspitasari menjelaskan, dari 250 kasus demam berdarah, kebanyakan asal Kecamatan Manyar.

Baca juga: Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Berusia rata-rata lima sampai 14 tahun sebanyak 44 kasus atau pasien, disusul Kecamatan Gresik Kota dan Kebomas sebanyak 28 kasus atau pasien.

Menanggapi fenomena yang terjadi, Puspitasari mengaku pihaknya terus menjalin komunikasi dengan petugas terkait dan rumah sakit dalam rangka pencegahan dan penanganan para pasien yang terjangkit demam berdarah.

"Dokumen hasil laboratorium dan keterangan dari rumah sakit diserahkan pada puskesmas setempat melalui bidan desa tempat tinggal pasien," kata Puspitasari.

Kemudian petugas kesehatan puskesmas tempat tinggal pasien menindaklanjuti laporan tersebut dengan penyelidikan epidemiologi pada rumah pasien dan juga lingkungan sekitarnya.

Baca juga: Kasus Demam Berdarah di Cimahi Meningkat, 6 Orang Meninggal Dunia

"Berdasarkan hasil PE (penyelidikan epidemiologi) lantas dilaksanakan fogging, yang berkoordinasi antara puskesmas dengan aparat desa di wilayah tersebut (tempat tinggal pasien)," tutur Puspitasari.

Tidak sekadar fogging dan melakukan penanganan kondisi pasien demam berdarah.

Dinkes Gresik juga menjalin koordinasi dengan puskesmas tempat tinggal pasien untuk melakukan edukasi gejala dan pencegahan. Harapannya, kasus demam berdarah tidak sampai terulang dan merenggut korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadi Sasaran Kemarahan Ibu Kandung dan Ayah Tiri, Balita Tewas di Kediri

Jadi Sasaran Kemarahan Ibu Kandung dan Ayah Tiri, Balita Tewas di Kediri

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 27 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 27 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Nenek Tumi Alami Sesak Napas Selama 4 Hari Usai Insiden Tangki Luber di Terminal BBM Tuban

Nenek Tumi Alami Sesak Napas Selama 4 Hari Usai Insiden Tangki Luber di Terminal BBM Tuban

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 27 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 27 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
BNN Kota Malang Tangani 15 Pengguna Narkotika Sepanjang 2024, Ada yang Berstatus Pelajar

BNN Kota Malang Tangani 15 Pengguna Narkotika Sepanjang 2024, Ada yang Berstatus Pelajar

Surabaya
Penjelasan Polisi soal Kabar Siswi SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun Meninggal Tidak Wajar

Penjelasan Polisi soal Kabar Siswi SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun Meninggal Tidak Wajar

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 27 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 27 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Kasus Bayi Dikubur di Samping Rumah, Orang Tuanya Sempat Bonceng Jasadnya ke Luar Kota

Kasus Bayi Dikubur di Samping Rumah, Orang Tuanya Sempat Bonceng Jasadnya ke Luar Kota

Surabaya
Soft Opening Wisata Kota Lama, Pemkot Surabaya Uji Coba Becak Listrik

Soft Opening Wisata Kota Lama, Pemkot Surabaya Uji Coba Becak Listrik

Surabaya
Pemprov dan Polda Jatim Bentuk Satgas Penanggulangan Judi Online

Pemprov dan Polda Jatim Bentuk Satgas Penanggulangan Judi Online

Surabaya
Balita di Kediri Tewas Dianiaya Orangtua karena Masalah Air Gelas Tumpah

Balita di Kediri Tewas Dianiaya Orangtua karena Masalah Air Gelas Tumpah

Surabaya
Pilkada 2024: Lumajang, Pasuruan dan Pulau Madura Masuk Kategori Sangat Rawan

Pilkada 2024: Lumajang, Pasuruan dan Pulau Madura Masuk Kategori Sangat Rawan

Surabaya
Dua Pria di Tulungagung Tewas Usai Konsumsi Miras Oplosan, Racik Alkohol Medis dengan Minuman Berenergi

Dua Pria di Tulungagung Tewas Usai Konsumsi Miras Oplosan, Racik Alkohol Medis dengan Minuman Berenergi

Surabaya
Pengakuan Korban Pegawai Kejaksaan Gadungan di Probolinggo: Katanya Sudah Bisa Kerja tapi Tak Ada Kantornya

Pengakuan Korban Pegawai Kejaksaan Gadungan di Probolinggo: Katanya Sudah Bisa Kerja tapi Tak Ada Kantornya

Surabaya
Pemilik Pondok Pesantren di Sidoarjo Jadi Tersangka Dugaan Pelecehan Seksual Terhadap Santrinya

Pemilik Pondok Pesantren di Sidoarjo Jadi Tersangka Dugaan Pelecehan Seksual Terhadap Santrinya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com