Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Orek-orek Ngawi, Seni Perjuangan Pekerja Rodi yang Terancam Punah

Kompas.com - 11/06/2024, 09:03 WIB
Sukoco,
Farid Assifa

Tim Redaksi

“Dulu terkenalnya Ngawi kota orek orek,” kata Sri Widajati.

Masuk Muri

Keberhasilan tari Orek-orek bahkan tercatat memecahkan rekor Muri pada tahun 2014. Pada Hari Minggu (31/8/2014) sebanyak 15. 316 warga Ngawi terdiri dari pelajar dan mahasiswa se-Kabupaten Ngawi menarikan tari Orek-orek  massal di Alun-alun Merdeka Kabupaten Ngawi dalam rangka memperingati HUT ke-69 RI dan Hari Jadi Ke-656 Kabupaten Ngawi.

“Dapat rekor Muri, tapi saya hanya dapat pelakat fotokopinya. Katanya kalau mau dapat pelakat asli selaku pencipta tari Orek-orek harus bayar,” ujarnya.

Berkat tari Orek-orek masuk Muri membuat Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) saat itu memberikan apresiasi kepada Sri Widajati dengan mengundang tampil di ulang tahun ke-66 SBY di Taman Mini Indonesia Indah.

Saat itu SBY meminta langsung kepada pemerintah daerah agar seniman tari Orek-orek bisa tampil. Namun karena kesibukan pemerintah daerah menyambut HUT Kabupaten Ngawi, mereka menolak permintan presiden.

Baca juga: Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

 

Tak bisa melalui pemrintah daerah, utusan Presiden SBY datang langsung mengajak Sri Widajati untuk tampil di TMII denga membawa bus untuk mengangkut rombongan penari Orek-orek.

“Kita berangkat rombongan penarinya ada 46 orang. Bus itu tiba-tiba parkir di depan rumah situ,” katanya.

Sata berada di TMII, latihan dilakukan dengan menggunakan musik pengiring dari sound system. Karena di panggung terdapat gamelan, rombongan dari Ngawi akhirnya memilih mengiringi tari Orek-orek dengan gamelan langsung.

"Pada saaat itu penggendangnya kesulitan mengikuti ketukan tarian Orek-orek, akhirnya saya sendiri yang mengiringi gendangnya. Pak SBY sempat tanya perempuan kok bisa ngendang,” kenang Sri Widajati sambal tersenyum.

Selain dari mantan Presiden SBY, SriWidajati juga mendapat apresiasi dari Gubernur Khofifah Indar Parawansa dengan menerima anugerah sebagai kreator bidang seni tari pada tahun 2022 lalu.

Nama Sri Widajati saat ini juga tengah diusulkan oleh Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur untuk mendapatkan nominasi sebagai Maestro Seni dan Budaya bersama sejumlah seniman dari Banyuwangi mewakili karawitan. Kabupaten Tulungagung mewakili seni ketoprak. Kabupaten Bangkalan mewakili dalang dan Deni Cak Nan selaku penggiat seni campursari.

“Ini masih proses, baru beberapa minggu lalu untuk nominasi sebagai Maestro Seni dan Budaya,” katanya.

Tak tampil di HUT Ke-666 Ngawi

Selain tari Orek-orek, Sri Widajati juga telah menghasilkan sejumlah gerak tari yang berjumlah lebih dari 30 tari seperti tari Kecetan, tari Klantung, tari Pentul Melikan, Beksan Ngawiyat, Beksan Ngawi ramah serta sejumlah tarian lainnya.

Sebagain dari tari miliknya telah memiliki hak intelektual (haki) atau hak cipta. Sayangnya di tengah persiapan HUT Ke-666 Kabupaten Ngawi tahun ini, tari Orek-orek tak masuk daftar seni yang akan ditampilkan.

Sri widajati mengaku sedih tari yang pernah menjadi ikon Kabupaten Ngawi dengan Ngawi Kota Orek-orek tersebut tak mendapat tempat dalam acara peringatan hari ulang tahun Ngawi.

“Harapan saya tari Orek-orek dikembangkan terus agar kesenian ini tidak punah. Sekarang banyak generasi muda yag sudah tidak tahu apa itu Orek-orek,” ujarnya.

Baca juga: Bagi-bagi Takjil di Ambon, Disemarakkan Tarian Samrah dan Hadrat

Sementara itu, Kepala Bidang Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi, Cita mengatakan, meski belum ada agenda menampilkan tari Orek-orek dalam kegiatan HUT Ke-666 Ngawi, namun pemerintah daersah saat ini telah mengusulkan tari Orek-orek menjadi warisan budaya tak benda melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi.

“Kalau kaitannya untuk HUT Ngawi kita belum ada agenda untuk itu, tapi upaya untuk pelestarian tari Orek-orek kita usulkan menjadi WBTB ke Kemendikbudristek. Ini masih mengumpukan persyaratan karena banyak sekali syaratnya,” kata Cita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov dan Polda Jatim Bentuk Satgas Penanggulangan Judi Online

Pemprov dan Polda Jatim Bentuk Satgas Penanggulangan Judi Online

Surabaya
Balita di Kediri Tewas Dianiaya Orangtua karena Masalah Air Gelas Tumpah

Balita di Kediri Tewas Dianiaya Orangtua karena Masalah Air Gelas Tumpah

Surabaya
Pilkada 2024: Lumajang, Pasuruan dan Pulau Madura Masuk Kategori Sangat Rawan

Pilkada 2024: Lumajang, Pasuruan dan Pulau Madura Masuk Kategori Sangat Rawan

Surabaya
Dua Pria di Tulungagung Tewas Usai Konsumsi Miras Oplosan, Racik Alkohol Medis dengan Minuman Berenergi

Dua Pria di Tulungagung Tewas Usai Konsumsi Miras Oplosan, Racik Alkohol Medis dengan Minuman Berenergi

Surabaya
Pengakuan Korban Pegawai Kejaksaan Gadungan di Probolinggo: Katanya Sudah Bisa Kerja tapi Tak Ada Kantornya

Pengakuan Korban Pegawai Kejaksaan Gadungan di Probolinggo: Katanya Sudah Bisa Kerja tapi Tak Ada Kantornya

Surabaya
Pemilik Pondok Pesantren di Sidoarjo Jadi Tersangka Dugaan Pelecehan Seksual Terhadap Santrinya

Pemilik Pondok Pesantren di Sidoarjo Jadi Tersangka Dugaan Pelecehan Seksual Terhadap Santrinya

Surabaya
Dua Siswa TK Asal Rembang Tewas Tenggelam di Wisata Jatiwangi Park Tuban

Dua Siswa TK Asal Rembang Tewas Tenggelam di Wisata Jatiwangi Park Tuban

Surabaya
Pemain Judi Online di Jawa Timur Terbanyak Keempat, Kapolda: IP Adressnya di Jakarta

Pemain Judi Online di Jawa Timur Terbanyak Keempat, Kapolda: IP Adressnya di Jakarta

Surabaya
Simpan Ganja 1,8 Kg di Kos, Mahasiswi di Malang Mengaku Dititipi Pacar

Simpan Ganja 1,8 Kg di Kos, Mahasiswi di Malang Mengaku Dititipi Pacar

Surabaya
Perahu Nelayan Ditabrak Kapal Penumpang di Perairan Gili Iyang Sumenep, 3 Orang Hilang

Perahu Nelayan Ditabrak Kapal Penumpang di Perairan Gili Iyang Sumenep, 3 Orang Hilang

Surabaya
Kronologi Truk Kontainer Hantam Bus Bagong di Tanjakan Selorejo, Blitar

Kronologi Truk Kontainer Hantam Bus Bagong di Tanjakan Selorejo, Blitar

Surabaya
Bocah yang Pahanya Tertusuk Besi Sudah Jalani Operasi dan Membaik

Bocah yang Pahanya Tertusuk Besi Sudah Jalani Operasi dan Membaik

Surabaya
Gagal Maju Pilkada Kota Malang 2024, Heri-Rizky Salahkan Silon

Gagal Maju Pilkada Kota Malang 2024, Heri-Rizky Salahkan Silon

Surabaya
9 Pengeroyok Siswi MTs hingga Tewas di Situbondo Divonis 7 Tahun Bui

9 Pengeroyok Siswi MTs hingga Tewas di Situbondo Divonis 7 Tahun Bui

Surabaya
Tak Kuat Nanjak, Truk Kontainer Tabrak Mundur Bus Bagong di Blitar

Tak Kuat Nanjak, Truk Kontainer Tabrak Mundur Bus Bagong di Blitar

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com