Salin Artikel

Pembobol Toko Kue di Surabaya Ditangkap, 2 Pelaku Ditembak di Kaki

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono mengatakan, pihaknya menemukan identitas para pelaku pembobolan tersebut setelah melakukan proses penyelidikan.

Para pelaku yang ditangkap berinisial, JS, warga Jalan Kalimas Baru, Pabean Cantikan, Surabaya, dan MP asal Bangkalan, Madura. Keduanya kos di Jalan Putat Jaya Baru, Sawahan.

"Informasi tersangka tinggal di Jalan Putat Jaya. Kemudian, kami menangkap kedua tersangka eksekutor di tempat berbeda," kata Hendro ketika dikonfirmasi melalui pesan, Senin (20/5/2024).

"Tersangka MP ditangkap saat berada di sebuah homestay Jalan Dukuh Kupang Utara, dan JS ditangkap di homestay Jalan Dukuh Pakis, dekat Ciputra World Mall," tambahnya.

Akan tetapi, kata Hendro, kedua pelaku tersebut berusaha melarikan diri ketika akan dibawa ke Mapolrestabes Surabaya. Akhirnya, petugas menembak kaki mereka untuk melumpuhkan.

"Tersangka mencoba melarikan diri sehingga terpaksa kami lakukan tindakan tegas terukur," jelasnya.

Para tersangka mengaku, menjual sejumlah barang curiannya ke sesorang usai membobol toko kue basah. Lalu, polisi menangkap penadah berisial, MS, warga Jalan Dukuh Kupang.

"Kami sita sejumlah barang, berupa sepeda motor korban, kipas angin, dan satu pompa air dari penadah MS. MS ini membeli barang tersebut dari tersangka dengan harga murah," ujarnya.

"Ketika pemeriksaan, para tersangka ini mengaku uang hasil membobol toko (kue basah) tersebut digunakan untuk foya-foya. Kini ketiga tersangka sudah kami tahan," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, salah satu saksi, Umam mengatakan, pembobolan toko tersebut diduga terjadi sekitar pukul 05.00 WIB. Namun, dia tidak mengetahui kejadiannya secara langsung.

Petugas parkir minimarket itu menyebut, baru mengetahui adanya peristiwa pembobolan ketika akan bekerja. Sebab, banyak aparat kepolisian yang berkumpul di toko kue basah saat pagi hari.

"Ketahuannya (pembobolan) pagi, pas aku kerja pukul 05.00 WIB. Iya (karyawanya buka toko), di sini sudah ada polisi tapi enggak pakai seragam," kata Umam ketika ditemui di sekitar lokasi.

Umam mendapatkan informasi, akibat peristiwa itu sejumlah barang yang ada di dalam rumah hilang, mulai dari sepeda motor untuk pengiriman, cetakan kue, serta delapan elpiji.

"Kehilangannya sepeda motor itu, cetakan kue, elpiji. Iya, depan kacanya (pecah), tapi kalau dilempar rusaknya enggak separah itu," jelasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/05/20/142357978/pembobol-toko-kue-di-surabaya-ditangkap-2-pelaku-ditembak-di-kaki

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com