Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral soal Penerima Beasiswa KIP Hedon, Mahasiswi Unej: Itu Ulah Oknum, Kami Dirugikan

Kompas.com - 16/05/2024, 13:24 WIB
Bagus Supriadi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Leony Rahma Afifah, mahasiswi Fakultas Pertanian yang juga penerima KIP, merasakan hal yang sama. Ia merasa khawatir KIP dihapus, padahal kondisi ekonominya juga di bawah rata-rata.

“Saya sejak kelas 2 SD sudah ditinggal bapak, hanya tinggal dengan ibu,” ucap dia.

Bahkan, sang ibunya bekerja serabutan, seperti antar jemput anak sekolah, jasa pijet untuk perempuan dan lainnya.

Leony sendiri memiliki keinginan kuat untuk kuliah sehingga memaksakan diri daftar melalui SNMPTN. Saat itu, Uang Kuliah Tunggal (UKT) sebesar Rp 2,5 juta.

“Ketika tahu UKT itu, saya nangis karena takut enggak bisa bayar, bahkan sudah ingin enggak kuliah,” papar dia.

Namun, pendaftaran beasiswa KIP yang ia lakukan diterima sehingga bisa terus melanjutkan kuliah. Uang biaya hidup sebesar Rp 800.000 hanya cukup untuk kebutuhan dirinya.

Bahkan, untuk menambah penghasilan, Leony juga bekerja dengan memberikan les privat.

“Uang bensin saya saja sebulan Rp 350.000, belum biaya makan, beli buku, ikut seminar, iuran kegiatan kampus dan lainnya,” papar dia.

Ia menilai uang KIP itu tidak bisa digunakan hedon. Untuk itu, mahasiswi angkatan tahun 2022 itu menyayangkan tindakan oknum penerima KIP yang foya-foya.

“Tindakan itu sangat mengecewakan dan disayangkan,” ucap dia.

Baca juga: Rektor Undip Minta Mahasiswa yang Sudah Mampu untuk Mundur Jadi Penerima KIP Kuliah

Sementara itu, Humas Universitas Jember Rokhmad Hidayanto menjelaskan, jumlah penerima KIP di kampus tersebut sebanyak 6.759 orang pada tahun 2023.

Menurut dia, ada beberapa prioritas penerima KIP. Pertama, pemegang kartu KIP SMA sederajat. Kedua, mereka yang terdata di DTKS. Ketiga, anak-anak dari panti asuhan. Keempat, dari keluarga miskin yang punya surat keterangan tidak mampu dengan penghasilan kurang dari Rp 4 juta.

“Kalau dalam perjalanan ada yang sudah mampu, nanti yang bersangkutan kami ajak diskusi untuk penyesuaian,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov dan Polda Jatim Bentuk Satgas Penanggulangan Judi Online

Pemprov dan Polda Jatim Bentuk Satgas Penanggulangan Judi Online

Surabaya
Balita di Kediri Tewas Dianiaya Orangtua karena Masalah Air Gelas Tumpah

Balita di Kediri Tewas Dianiaya Orangtua karena Masalah Air Gelas Tumpah

Surabaya
Pilkada 2024: Lumajang, Pasuruan dan Pulau Madura Masuk Kategori Sangat Rawan

Pilkada 2024: Lumajang, Pasuruan dan Pulau Madura Masuk Kategori Sangat Rawan

Surabaya
Dua Pria di Tulungagung Tewas Usai Konsumsi Miras Oplosan, Racik Alkohol Medis dengan Minuman Berenergi

Dua Pria di Tulungagung Tewas Usai Konsumsi Miras Oplosan, Racik Alkohol Medis dengan Minuman Berenergi

Surabaya
Pengakuan Korban Pegawai Kejaksaan Gadungan di Probolinggo: Katanya Sudah Bisa Kerja tapi Tak Ada Kantornya

Pengakuan Korban Pegawai Kejaksaan Gadungan di Probolinggo: Katanya Sudah Bisa Kerja tapi Tak Ada Kantornya

Surabaya
Pemilik Pondok Pesantren di Sidoarjo Jadi Tersangka Dugaan Pelecehan Seksual Terhadap Santrinya

Pemilik Pondok Pesantren di Sidoarjo Jadi Tersangka Dugaan Pelecehan Seksual Terhadap Santrinya

Surabaya
Dua Siswa TK Asal Rembang Tewas Tenggelam di Wisata Jatiwangi Park Tuban

Dua Siswa TK Asal Rembang Tewas Tenggelam di Wisata Jatiwangi Park Tuban

Surabaya
Pemain Judi Online di Jawa Timur Terbanyak Keempat, Kapolda: IP Adressnya di Jakarta

Pemain Judi Online di Jawa Timur Terbanyak Keempat, Kapolda: IP Adressnya di Jakarta

Surabaya
Simpan Ganja 1,8 Kg di Kos, Mahasiswi di Malang Mengaku Dititipi Pacar

Simpan Ganja 1,8 Kg di Kos, Mahasiswi di Malang Mengaku Dititipi Pacar

Surabaya
Perahu Nelayan Ditabrak Kapal Penumpang di Perairan Gili Iyang Sumenep, 3 Orang Hilang

Perahu Nelayan Ditabrak Kapal Penumpang di Perairan Gili Iyang Sumenep, 3 Orang Hilang

Surabaya
Kronologi Truk Kontainer Hantam Bus Bagong di Tanjakan Selorejo, Blitar

Kronologi Truk Kontainer Hantam Bus Bagong di Tanjakan Selorejo, Blitar

Surabaya
Bocah yang Pahanya Tertusuk Besi Sudah Jalani Operasi dan Membaik

Bocah yang Pahanya Tertusuk Besi Sudah Jalani Operasi dan Membaik

Surabaya
Gagal Maju Pilkada Kota Malang 2024, Heri-Rizky Salahkan Silon

Gagal Maju Pilkada Kota Malang 2024, Heri-Rizky Salahkan Silon

Surabaya
9 Pengeroyok Siswi MTs hingga Tewas di Situbondo Divonis 7 Tahun Bui

9 Pengeroyok Siswi MTs hingga Tewas di Situbondo Divonis 7 Tahun Bui

Surabaya
Tak Kuat Nanjak, Truk Kontainer Tabrak Mundur Bus Bagong di Blitar

Tak Kuat Nanjak, Truk Kontainer Tabrak Mundur Bus Bagong di Blitar

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com