Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Kompas.com - 26/04/2024, 19:57 WIB
Nugraha Perdana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) RI menyelenggarakan kegiatan PLUT-KUMKM Summit Tahun 2024 di Kota Malang, Jawa Timur, pada Kamis (25/4/2024) hingga Minggu (28/4/2024).

Kegiatan ini selanjutnya diharapkan dapat memberi manfaat bagi Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) yang ada di seluruh daerah untuk mampu bertransformasi secara utuh dalam pendampingan UMKM.

Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki mengapresiasi Pemkot Malang yang memberikan ruang kreasi di bidang teknologi digital bagi para pemuda di Gedung Malang Creative Center (MCC).

Baca juga: Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Menurutnya, cara Pemkot Malang dalam memberdayakan UMKM melalui keberadaan Gedung MCC bisa menjadi motivasi bagi daerah lainnya.

"Lahirnya Silicon Valley juga seperti ini, kasih tempat berkreasi bagi anak muda, dibantu untuk menghubungkan ke investor. Jangan sampai PLUT menjadi gedung yang kosong atau hanya menggelar pelatihan-pelatihan saja," kata Teten pada Jumat (26/4/2024).

Dia menginginkan, layanan dan fungsi PLUT di seluruh daerah dapat membantu UMKM menjadi center of excellence dan economy hub. Menurutnya, selama ini UMKM di Indonesia hanya berkutat pada tiga sub sektor utama yakni kuliner, fesyen dan kriya.

"UMKM kita masih mandiri, belum terhubung dengan industri, supply chain, dampaknya panjang, sulit mengakses teknologi, akses permodalan dan sebagainya," ungkapnya.

Baca juga: Pelaku UMKM Wajib Urus Sertifikasi Halal Sebelum 18 Oktober, Sanksi Tunggu Regulasi

Dikatakannya, pelaku UMKM harus melakukan transformasi digital seperti pemasaran terhadap produk yang dijualnya. Sejauh ini, dari 64 juta UMKM di seluruh Indonesia masih 22,8 juta atau 33,6 persen yang sudah melakukannya.

Dia juga mendorong bagi para pelaku UMKM terus produktif, inovatif dan kreatif.

"Perlu terus membangun dan menumbuhkan mindset entrepreneur yang harus produktif, inovatif dan kreatif. Jangan sampai produknya itu-itu saja," katanya.

Dia berkeyakinan, Pemkot Malang dapat membangun ekonomi yang baik, dan menjadi pusat inkubasi UMKM dengan melahirkan entrepreneur baru.

"Pemkot Malang saya yakin di sini bisa membangun ekonomi baru, pusat inkubasi, untuk melahirkan entrepreneur baru apalagi ekonomi baru kompetitif tidak bisa sepintas," katanya.

Menurutnya, Indonesia memiliki potensi produk unggulan di bidang aquaculture dan agriculture yang bisa dikembangkan. Untuk mendukung hal itu, keberadaan PLUT dapat berperan penting apabila dikelola secara benar dan baik.

"Dari setiap daerah mudah-mudahan ada startup baru di agriteknologi yang bisa dilakukan inkubasi, dan bisa dihubungkan dengan investor dan buyer supaya UMKM kita benar-benar kuat," katanya.

Dia menyampaikan, Pemerintah Indonesia memiliki harapan di tahun 2045 untuk pendapatan perkapita masyarakat Indonesia bisa mencapai 30.000 USD. Sedangkan, 97 persen lapangan pekerjaan di Indonesia berasal dari sektor UMKM.

"Untuk menyongsong Indonesia Emas di tahun 2045 ditargetkan pendapatan masyarakat tertinggi 30.000 USD, hari ini kita masih 4.500 USD, saya sih tidak muluk semoga bisa mencapai ya 13.200 USD sudah bagus," katanya.

Deputi Usaha Bidang Mikro, Yulius mengatakan, kegiatan PLUT-KUMKM Summit Tahun 2024 dilaksanakan sejak Kamis (25/4/2024). Lokasinya yakni di Gedung Malang Creative Center dan Hotel 101 Malang OJ.

Tema kegiatan ini yakni 'Transformasi PLUT-KUMKM Masa Depan: Aktif, Inovatif, dan Kolaboratif'. Kegiatan ini diikuti sebanyak lebih kurang 300 orang.

"Meliputi 200 peserta dari pengelola dan konsultan PLUT-KUMKM seluruh Indonesia, 3 UMKM peserta dari Jenama Lokal Mbois, 100 orang undangan dari pemerintahan, kolaborator dan pelaku UMKM lokal," katanya.

Baca juga: Pelaku UMKM Wajib Urus Sertifikasi Halal Sebelum 18 Oktober, Sanksi Tunggu Regulasi

Output yang diharapkan dari penyelenggaran PLUT-KUMKM Summit Tahun 2024 ini yaitu optimalisasi kolaborasi dengan komunitas dalam rangka penguatan layanan PLUT-KUMKM.

Kemudian, tersosialisasinya arah pengembangan PLUT-KUMKM ke depan, peningkatan peran dan layanan PLUT-KUMKM melalui digital infrastruktur, pengembangan model bisnis dalam pengelolaan PLUT-KUMKM.

"Juga peningkatan pemahaman dan kemampuan para pengelola atau konsultan PLUT-KUMKM dalam strategi komunikasi kepada stakeholder maupun pelaku KUMKM," katanya.

Dikatakannya, jumlah PLUT-KUMKM saat ini sebanyak 100 PLUT-KUMKM di seluruh Indonesia. Hal itu meliputi 74 PLUT-KUMKM (existing) yang dibangun sejak tahun 2013 hingga 2019, 13 PLUT-KUMKM baru pada tahun 2022, dan 13 PLUT-KUMKM baru tahun 2023.

Kemudian, jumlah PLUT-KUMKM yang telah berstatus UPTD sebanyak 25, dan 4 PLUT-KUMKM dalam tahap proses UPTD.

"PLUT-KUMKM yang telah UPTD tersebut kami dorong untuk meningkatkan status kelembagaannya menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)," katanya.

Peningkatan legalitas PLUT-KUMKM menjadi UPTD dan bahkan BLUD tersebut dalam rangka menjadikan PLUT-KUMKM agar lebih fleksibel, mandiri dan tidak selalu bergantung pada dukungan APBN/APBD.

"Dalam proses fasilitasi pendampingan UPTD dan BLUD tersebut Kemenkop dan UKM RI bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus

Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus

Surabaya
Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com