Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Kompas.com - 26/04/2024, 07:59 WIB
Muhlis Al Alawi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com- Sebanyak 40 orang warga Kabupaten Madiun diduga menjadi korban penipuan dengan kedok menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) di Inggris. Namun puluhan warga itu tak kunjung mendapatkan kepastian.

Padahal masing-masing dari mereka telah menyetor uang diduga kepada oknum perusahaan yang bergerak di bidang penempatan PMI ke luar negeri. Besaran uang yang disetorkan bahkan mencapai Rp 65 juta.

Mereka kemudian melaporkan kasus tersebut ke Polres Madiun pada Rabu (24/4/2024).

Baca juga: Korban Penipuan Investasi di Tasikmalaya Satroni Rumah Pelaku, Rugi Rp 52 Miliar

Kasat Reskrim Polres Madiun, AKP Magribi Agung Saputra yang dikonfirmasi membenarkan laporan warga yang tertipu ulah oknum.

“Laporan (penipuan berkedok pemberangkatan TKI ke luar negeri) baru kami terima kemarin,” kata Magribi, Kamis (25/4/2024) malam.

Satreskrim Polres Madiun kemudian meminta keterangan para korban.

Baca juga: Penyelundupan 24 TKI Ilegal Digagalkan, Berasal dari NTT, Bengkulu, dan Aceh

Priyanto, warga Desa Jetis, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun yang mengaku menjadi korban penipuan bercerita dirinya tertarik mendaftar lantaran iming-iming gaji Rp 75 per bulan di Inggris.

Di sana, Priyanto dijanjikan bekerja di perkebunan.

Namun sampai saat ini, Priyanto bersama rekan-rekannya tak kunjung berangkat. Padahal dirinya dijanjikan akan diberangkatkan pada Juni 2023.

"Saya melaporkan penipuan ini karena saya dijanjikan berangkat Juni 2023 namun sampai sekarang belum berangkat. Padahal uang sudah kami bayarkan kepada oknum berinisial SE,” kata Priyanto.

Priyanto menyebut setidaknya terdapat 40 warga Kabupaten Madiun yang mendaftar. Sebagian besar sudah memberikan uang muka dan membayar lunas uang "setoran" yang diminta.

"Dari Madiun ada 40 orang. Ada yang sudah memberikan uang muka. Dan ada yang sudah membayar lunas. Satu orang diminta biaya sebesar Rp 65 juta,” tutur Priyanto.

Terhadap permintaan itu, Priyanto mengaku, sudah transfer uang sebesar Rp 50 juta ke rekening pribadi milik SE. Lantaran tak kunjung berangkat, Priyanto meminta agar SE mengembalikan uang yang sudah ditransfer. Namun sampai saat ini baru dikembalikan Rp 24 juta.

Dari laporan itu, Priyanto berharap uang yang dikeluarkan bisa kembali dengan utuh. Hanya saja ia mendapatkan informasi SE saat ini berada di Timor Leste. Dengan demikian dia menilai SE tak memiliki niat baik mengembalikan uang.

Baca juga: Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Sementara itu, Riyadi (41) mengaku tertarik mendaftar lantaran mendapatkan cerita sukses temannya yang bekerja di Inggris. Riyadi lalu menyetor uang kepada SE secara bertahap hingga total Rp 65 juta.

“Saya setor uangnya bertahap. Pertama Rp 10 juta kemudian saya tambah Rp 15 juta dan terakhir transfer Rp 40 juta. Jadi totalnya sebesar Rp 65 juta,” ungkap Riyadi.

Riyadi mengatakan, uang itu akan dipakai untuk kepentingan mengurus dokumen dan penempatan kerja. Namun setelah dibayar lunas, Riyadi tak kunjung berangkat. Padahal dirinya dijanjikan berangkat pada Juni 2023.

“Orangnya sulit dihubungi dan tidak tahu ke mana,” tutur Riyadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus

Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus

Surabaya
Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Surabaya
1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

Surabaya
Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Surabaya
14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

Surabaya
Kronologi Bus Sumber Selamat Terguling di Jalur Solo-Ngawi, 8 Penumpang Selamat

Kronologi Bus Sumber Selamat Terguling di Jalur Solo-Ngawi, 8 Penumpang Selamat

Surabaya
Trihandy Cahyo Saputro Daftar Bacabup Nganjuk ke PKB setelah Demokrat dan PDIP

Trihandy Cahyo Saputro Daftar Bacabup Nganjuk ke PKB setelah Demokrat dan PDIP

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com