Meksi jelang Lebaran ada kenaikan harga kedelai sebesar Rp 1.000, namun menurut Haryani masih bisa tertutup dengan banyaknya pesanan tempe bungkus daun pisang produknya.
“Ada kenaikan harga kedelai, sebelumnya Rp 10.500 per kilogram sekarang sekitar Rp 11.500 per kilogram. Masih bisa menutup untuk biaya produksi. Kalau harga jual kita tetap menjual Rp 500 per bijinya, tidak berani menaikakn harga takut mengecewakan pembeli," ujarnya.
Baca juga: Puncak Arus Balik di Pelabuhan Tanjung Perak Diprediksi Terjadi Dua Kali, Ini Waktunya
Didik, pemudik dari Bekasi mengaku membeli oleh-oleh tempe bungkus daun pisang karena di tempatnya membuka usaha sulit mencari tempe bungkus daun pisang.
Warga asli Magetan tersebut mengaku banyak perbedaan, baik dari rasa maupun aroma tempe berbungkus daun pisang dengan tempe yang terbungkus plastik.
“Rasanya beda banget, dari aroma sudah terasa bedanya belum rasanya. Kalau bungkus daun pisang itu lebih gurih terasa di lidah dan baunya benar-benar tercium saat digoreng, tercium gurihnya karena aromanya lebih kuat daripada tempe bungkus plastik,” urainya.
Didik harus berburu tempa daun pisang dengan mendatangi langsung pengrajinnya karena belum banyak dijual di toko oleh-oleh.
“Lebih murah kadang Rp 100 sampai Rp 200. Kalau ada toko display atau toko khusus menjual tempe, pemudik tidak akan kesulitan untuk mendapatkan oleh-oleh khas Magetan tempe bungkus daun pisang. Kecewanya kadang kita kehabisan pas mendatangi pengrajinnya,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.